Kisah Dan Sejarah Prabu Kiansantang

Sekilas sejarah dan biografi Prabu Kiansantang
Sekilas sejarah dan biografi Prabu Kiansantang/Syafanewsyafa.pinterest
0 Komentar

sumedangekspres – Sekilas sejarah dan biografi Prabu Kiansantang Prabu Kian Santang atau Raden Sangara atau Syeh Sunan Rohmat Suci, adalah Putra Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja Raja Pakuan Pajajaran dengan Nyi Subang Larang.

Pernikahan Prabu Siliwangi dengan Nyi Subang Larang dinikahkan oleh Syekh Quro’ Karawang. Dari pernikahan Sri Baduga Maharaja dengan Nyi Subang Larang dikarunia 3 orang anak yaitu Walangsungsang (Pangeran Cakrabuana), Rara Santang (ibu Sunan Gunung Jati) dan Prabu Kian Santang.

Pada usia 22 tahun Prabu Kian Santang diangkat menjadi Dalem Bogor ke 2 yang saat itu bertepatan dengan upacara penyerahan tongkat pusaka kerajaan dan penobatan Prabu Munding Kawati, putra Sulung Prabu Susuk Tunggal, menjadi panglima besar Pajajaran.

Baca Juga:Kisah Bahtera Nabi Nuh AsSejarah Awal Negara Indonesia

Guna mengenang peristiwa sakral penobatan dan penyerahan tongkat pusaka Pajajaran tersebut, maka ditulislah oleh Prabu Susuk Tunggal pada sebuah batu, yang dikenal sampai sekarang dengan nama Batu Tulis Bogor.

Peristiwa itu merupakan kejadian paling istimewa di lingkungan Keraton Pajajaran dan dapat diketahui oleh kita semua sebagai pewaris sejarah bangsa khususnya di Pasundan. Prabu Kian Santang merupakan sinatria yang gagah perkasa, tak ada yang bisa mengalahkan kegagahannya.

Sejak kecil sampai dewasa yaitu usia 33 tahun, Prabu Kian Santang belum tahu darahnya sendiri dalam arti belum ada yang menandingi kegagahannya dan kesaktiannya di sejagat pulau Jawa.

Sering dia merenung seorang diri memikirkan, “Dimana ada orang gagah dan sakti yang dapat menandingi kesaktian dirinya.” Akhirnya Prabu Kian Santang memohon kepada ayahnya yaitu Prabu Siliwangi supaya mencarikan seorang lawan yang dapat menandinginya.

Sang ayah memanggil para ahli nujum untuk menunjukkan siapa dan dimana ada orang gagah dan sakti yang dapat menandingi Prabu Kian Santang. Namun tak seorang pun yang mampu menunjukkannya.

Tiba-tiba datang seorang kakek yang memberitahu bahwa orang yang dapat menandingi kegagahan Prabu Kiansantang itu adalah Sayyidina Ali, yang tinggal jauh di Tanah Mekah.

Sebetulnya pada waktu itu Sayyidina Ali telah wafat, tetapi kejadian ini dipertemukan secara goib dengan kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa.

0 Komentar