Kemudian Pak Domu dan Mak Domu pun memikirkan sebuah cara dan mereka sepakat untuk berpura-pura akan bercerai. Semua anaknya langsung pulang namun hanya akan tinggal sementara.
Setelah diskusi saat makan malam tidak menuai perdamaian, anak-anak mengajak orangtuanya menaiki Bukit Holbung dan curhat tanpa dilihati satu sama lain; Pak Domu meminta agar ia dibela sebab ialah yang menafkahi keluarga, dan Mak Domu mengatakan bahwa suaminya membuatnya lelah. Ibu Pak Domu mengatakan pada cucu-cucunya bahwa ia sudah tahu segalanya, dan menyuruh mereka tinggal sampai acara syukuran selesai.
Sehari setelah acara tersebut selesai, Mak Domu harus istirahat sebab demam; Pak Domu memarahi Domu, Gabe, dan Sahat karena tidak ingin mengikuti kemauannya. Anak-anak sepakat bahwa jika masih tidak ada ujung, mereka akan pulang ke tempatnya masing-masing. Pak Domu lalu memulai sebuah argumen yang membuat semuanya, termasuk Mak Domu, marah atas ideologi patrilineal-nya.
Baca Juga:Nonton Sayap-sayap Patah Full Movie dan Perbedaan Dengan Kehidupan Aslinya: Resmi, lk21, Layarkaca21, Rebahin, Indoxxi, Multiplex21 dan Kios Film 21Nonton KKN di Desa Penari Uncut Full HD Resmi
Mak Domu pun membocorkan rahasia bahwa skenario perceraian itu palsu, dan bahwa Sarma telah mengetahui ini. Sarma mengatakan ia merasa tertekan harus selalu mengikuti perintah orangtua. Mak Domu mengatakan ia benar-benar ingin cerai. Ia pun pergi ke rumah ibunya, sementara anak-anak pulang, kecuali Sahat karena perintah neneknya.
Pak Domu curhat pada ibunya bahwa ia cuma mengikuti cara ayahnya; ibunya mengatakan bahwa tiap keluarga berbeda dan cara memimpinnya juga harus berbeda. Pak Domu lalu menemui anak-anaknya dan belajar berbagai hal: calon istri Domu ternyata bisa belajar adat Batak, kolega-kolega Gabe adalah orang-orang yang pengertian, dan Pak Pomo mengatakan bahwa Sahat orang yang terhormat di desa. Pak Domu pun membawa semuanya pulang, mengingat perintah Mak Domu. Mereka sekeluarga pun berjamu bersama.
Pada akhir tayangan film Ngeri Ngeri Sedap, terdapat kutipan umpasa Batak, yakni “Sititik ma sigompa, golang-golang pangarahutna. On ma na boi tarpatupa, sai godang ma pinasuna”, yang berarti “Inilah yang bisa kami sajikan, semoga banyak berkatnya.