Gubernur Instruksikan Seluruh Daerah di Jabar Replikasi Aplikasi Penanganan Stunting di Sumedang

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi teknik pelaporan data stunting yang ada di Kabupaten Sumedang
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi teknik pelaporan data stunting yang ada di Kabupaten Sumedang (FOTO:HUMAS)
0 Komentar

sumedangekspres – Gubernur Instruksikan Seluruh Daerah di Jabar Replikasi Aplikasi Penanganan Stunting di Sumedang.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi teknik pelaporan data stunting yang ada di Kabupaten Sumedang.

Ia juga memerintahkan kepada Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat agar menjadikan rujukan aplikasi penanganan Stunting yang ada di Kabupaten Sumedang.

Baca Juga:Sekda Minta Seluruh ASN di Sumedang Bersatu Padu Atasi Masalah StuntingDua Pencongkel Kaca Spion di Sumedang Terekam Kamera Pengawas Saat Sedang Beraksi

Hal tersebut disampaikan Kang Emil (sapaan akrabnya) saat memberikan sambutan pada Rakerda Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa Barat Tahun 2023, yang dilaksanakan di Holiday Inn Bandung, Selasa (14/2).

“Saya apresiasi kepada Kabupaten Sumedang, teknik pelaporan Kabupaten Sumedang ini terbaik se-Indonesia,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia pun menginstruksikan kepada para kepala daerah di Jawa Barat untuk mereplikasi aplikasi e-Simpati milik Sumedang.

“Saya perintahkan agar aplikasi yang ada di Sumedang agar di-copy paste. Tidak usah bikin-bikin lagi. Ini juga sudah perintah presiden,” ucap Emil.

Emil juga mengakui masih terdapat perbedaan dalam metode survei stunting sehingga hasil survei dari pusat dengan data di daerah hasilnya tidak sama.

“Metode mensurvei antara yang sstunring dan yang tidak stunting harus disamakan karena hari ini masih ada daerah yang berbeda antara “stunting dan tidak stunting”. Misal dari kenaikannya dan lainnya. Namun menurut pemerintah pusat masih stunting,” ungkapnya.

Maka dari itu, menurut Emil, terjadi angka-angka yang perlu disinkronisasikan.

“Mari bersepakat menyebut anak stunting itu definisinya apa. Karena per hari ini masih ada perbedaan. Itulah kenapa survei di daerah yang dilakukan bupati walikota masih berbeda dengan survei yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Mari kita jadikan satu ukuran,” tuturnya.

Baca Juga:Luar Biasa! Bekerja dengan HatiMeminimalisir Dampak Sosial Tol Cisumdawu

Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, Pemda Sumedang tidak terpaku pada hasil survei SSGI. Melainkan akan fokus pada penurunan angka stunting.

“Kita sekarang tidak terpaku oleh survei SSGI. Namun saat ini kita terus fokus dalam menurunkan stunting yang menurut data kami hasil by name by address dari 76 ribu Balita yang ada di Sumedang, hanya sekitar 8,27 persen yang stunting. Dan kita akan fokus dan terus turunkan angka itu. Mudah-mudahan di tahun yang akan datang bisa zero stunting,” ujarnya.

0 Komentar