Karaton Sumedang Larang Gelar “Ngawangkong Kasumedangan”

Karaton Sumedang Larang gelar event kebudayaan.
Karaton Sumedang Larang gelar event kebudayaan. Sumber : sumedangkab.go.id
0 Komentar

sumedangekspres – Karaton Sumedang Larang menggelar “Ngawangkong Kasumedangan Hybrid Thematic Event #1″ yang bertempat di Bale Agung Srimanganti, Karaton Sumedang Larang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan kebijakan Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS).

Kegiatan di karaton Sumedang Larang yang dibuka langsung oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir tersebut, dihadiri oleh Keraton Surakarta Hadiningrat (Solo), Kesultanan Cirebon, dan Keluarga Besar Ir. H. Djuanda. Dalam Laporannya Ketua Pelaksana Hybrid Thematic Event Renaissance Kasumedangan Pangauban Jaya Laksana (PJL), Prof. Agus Pakpahan mengatakan, diharapkan even tersebut mampu mengoptimalkan keberadaan keraton sebagai centrum budaya.

Event di karaton Sumedang Larang tersebut juga diharapkan dapat merekonstruksi budaya sebagai akar peradaban manusia, sekaligus mendukung SPBS. Budaya menyatukan semua orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menguatkan kembali Insun Medal Insun Madangan sebagai sumber budaya.

Baca Juga:3 Ribu Dapat 200m! Ini Cara Top Up Higgs Domino 3000 via Pulsa Telkomsel dan Semua OperatorWarga Keluhkan Jalan Rusak Menuju Toga

Menurut Agus, kegiatan tersebut melembagakan ajaran Kasumedangan. Serta merujuk pada perda Sumedang sebagai Puseur Budaya Sunda, yakni Perda Nomor 1 Tahun 2020 tentang SPBS.

“Dengan adanya Perda tersebut, Keraton Sumedang Larang ingin melahirkan kembali daya berpikir budaya sebagai sumber daya,” ujarnya.

Sri Radya Karaton Sumedang Larang PYM. H. Rd. I. Lukman Soemadisoeria mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sumedang yang telah hadir dalam acara tersebut. Ia berharap, dengan adanya Perda SPBS, tiap paguyuban bisa bersatu dan bergabung untuk membentuk paguyuban Sumedang Larang di tiap Kabupaten.

“Pada prinsipnya dalam even ini, Keraton Sumedang Larang ingin memberikan kontribusi, dan memberikan rangsangan kolektif di masyarakat tentang kesadaran berbudaya,” tuturnya. ***

0 Komentar