sumedangekspres – Di Korea, menjadi guru sekolah umum dianggap sebagai karir yang menjanjikan. Pekerjaan top yang menjamin penghasilan.
Keuntungan bekerja sebagai guru antara lain penghasilan yang terjamin stabil hingga masa pensiun dan hari libur yang banyak dibandingkan dengan pekerja kantoran biasa. Menjadikan persaingan untuk menjadi guru sangat ketat.
Sayangnya persaingan untuk akses ke pendidikan tinggi mulai menurun, mencapai level terendah dalam lima tahun terakhir ini.
Baca Juga:Kota Paling Stress Di Dunia Ada di Indonesia, No.1 Ternyata Bukan Jakarta!Nonton The Heavenly Idol Drakor Terbaru 2023 Episode 4 Sub Indo Resmi, Dramaqu, Drakoindo dan Telegram
Menjadi guru untuk mengajar tampaknya menjadi karir yang kurang diminati di mata siswa melihat bagaimana pekerjaan mereka di masa depan.
Semakin banyak siswa yang diterima di jurusan pendidikan dan memilih berhenti ataupun keluar ternyata. Menurut Departemen Pendidikan, hingga 232 siswa yang diterima di universitas negeri ini memilih berhenti dan keluar pada tahun 2021.
Bahkan dalam kasus pendidikan universitas di Gongju dan Seoul, satu dari sepuluh siswa baru memilih hengkang dari jurusan tersebut.
Jika melihat angka kelahiran Korea pada tahun 2022 adalah 0,79 persen. Ini adalah tahun keempat angka kelahiran Korea turun di bawah 1 persen.
Bahkan, jumlah siswa mengalami penurunan. Menurut data Kementerian Pendidikan, jumlah siswa SD, SMP, dan SMA secara nasional mencapai 5,27 juta pada tahun 2022, turun dari 5,72 juta pada tahun 2017.
Beberapa sekolah di wilayah metropolitan Seoul yang padat penduduk harus ditutup karena kekurangan siswa baru.