sumedangekspres-Perbincangan hangat mengenai Solo Safari, diresmikan oleh Gibran, Solo Safari saat ini tengah menjadi perbincangan khususnya bagi masyarakat Surakarta. Selain karena diresmikan oleh putra Presiden RI, tetapi di sisi lain juga sebagai wajah baru Taman Satwa Taru Jurug.
Perbincangan hangat mengenai Solo Safari, diresmikan oleh Gibran, terkait koleksi hewan yang ada di Solo Safari, Jovi mengatakan jenis dan jumlah satwa saat ini lebih banyak dan beragam. Dari informasi yang ia dapatkan, terdapat ratusan jumlah satwa di Solo Safari. “Satwanya lebih banyak sekali, sehingga jauh berbeda dengan yang dulu [saat masih bernama TSTJ],” kata dia.
Perbedaannya lagi yang mencolok, kata Jovi, pawang hewan di TSTJ kurang banyak saat sebelum direvitalisasi. Saat ini jumlah pawangnya lebih banyak dan lebih tertata.
Baca Juga:Kunci Jawaban Soal UTS IPS Kelas 8 Semester 2!Contoh Soal PPPK Tenaga Teknis 2023 Lengkap!
“Kalau sekarang lebih tertata, lebih tertib lagi. Ada pawangnya di setiap posnya. Ada tourguide-nya yang menerangkan, jadi edukasinya lebih ada,” ujarnya.
Jovi membandingkan Solo Safari dengan beberapa kebun binantang di luar kota, seperti Jogja. Solo Safari diklaim lebih kekinian dan lebih cocok digunakan untuk menikmati waktu bersama keluarga.
“Di sini lebih modern dan lebih family style, jadi lebih untuk keluarga, edukasi para pelajar, ataupun bersama teman-teman,” jelasnya. Jovi menambahman, kawasan Solo Safari terasa nyaman dengan pepohonan yang rimbun, memberikan suasana sejuk dan teduh bagi para pengunjung.
“Yang paling mencolok adalah di sini nyaman, dan nature-nya dapat, banyak sekali pohon-pohonnya. Itu yang membuat paling nyaman kalau di sini,” terang dia.
Salah satu guru TK Bina Bangsa Jebres, Novi Setyaningsih, juga membagikan pengalamannya saat pertama masuk di Solo Safari setelah direvitalisasi. Novi mengaku sudah tidak mengenali wajah lama dari Solo Safari. “Aku sudah tidak mengenal yang zaman dulu lagi ya,” ucap dia.
Lebih lanjut, Novi merasa takjub dengan wajah baru Solo Safari yang kekinian. Dirinya bersama rombongan anak-anak TK menyusuri Solo Safari dari pintu depan hingga ujung lokasi selesainya pembangunan tahap I.
“Sampai ujung sana, yang kuda poni. Saking luasnya, ini setelah jalan kaki bisa turun tiga kilogram,” ucapnya sambil berkelakar.melewati Kota Solo untuk maxsmpir ke taman satwa tersebut.