3. Penyaringan Langkah ketiga adalah proses penyaringan. Setelah ampas kedelai disaring, airnya diendapkan dengan tahu batu.
Satu liter susu kedelai menggunakan satu gram tahu batu dengan pengadukan lembut. Larutan tahu batu ini digunakan untuk mengentalkan susu kedelai.
Bubur tersebut disaring dua kali untuk mendapatkan tambahan ampas kedelai. Susu kedelai kemudian dikoagulasi dengan larutan jenuh (tahu batu).
Baca Juga:Sejarah Tahu Menjadi Kuliner Tradisional SumedangProgram Status Desa Mandiri Kecamatan Sumedang Utara
Proses presipitasi berlangsung 1 malam pada suhu 70-90 derajat. Saat tahu kubus ditambahkan, larutan terus diaduk sampai berhenti ketika gumpalan lumpur terbentuk.
Bola akan tenggelam ke dasar tangki. Proses pengendapan ini penting untuk memisahkan air tahu dari ampas tahu.
4. Atur potongan tahu dalam cetakan berlapis kain. Kemudian tutup dengan kain yang sama dan tutupi bagian atasnya dengan papan. Papan beratnya sekitar 30kg. Uleni selama 15 menit hingga sisa air tahu habis.
5. Pembuangan jamur Setelah tahu ditiriskan, tuang adonan tahu ke dalam cetakan. bentuk kotak kayu. Potongan tahu ini ditutup dengan kain tipis. Setelah matang, tahu dibakar dan dipotong-potong.