sumedangekspres – Sejarah Sumedang kolonial Belanda, sebuah kabupaten di Jawa Barat, merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) dari tahun 1677 hingga 1749. VOC adalah perusahaan dagang yang didirikan pada tahun 1602 dan memperluas wilayahnya melalui perdagangan dan perang dengan negara Eropa lainnya.
Namun, sejarah Sumedang bukan hanya tentang bagaimana Belanda menguasai daerah ini, tetapi juga tentang bagaimana penguasa setempat memperebutkan kekuasaan mereka melawan penjajah Eropa.
Perusahaan Hindia Timur Belanda atau VOC dalam bahasa Belanda didirikan pada tahun 1602.
Baca Juga:Cara Menghilangkan Embun Kamera HpCara Menghilangkan Pikiran Kotor Supaya jernih
VOC didirikan pada tahun 1602, dan merupakan perusahaan dagang milik Republik Belanda. VOC diciptakan untuk mengeksploitasi perdagangan rempah-rempah di Hindia Timur.
Selama masa kejayaannya (1619 hingga 1799), kantor pusatnya berada di Amsterdam. Sumedang menjadi tempat yang penting bagi VOC karena di sekitarnya terdapat banyak tambang yang memasok bijih timah yang dibutuhkan untuk pembuatan meriam perunggu dan produk logam lainnya yang digunakan oleh kapal di laut.
Gelombang pertama pendatang Tionghoa dibawa ke Sumedang oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1753 dan menetap di tepi utara Sungai Cikalong (sekarang disebut Sungai Cipanas).
Sejarah Sumedang pada kolonial Belanda Pada tahun 1677, VOC membangun benteng di Gunungagrung untuk mempertahankan kekuasaannya atas Sumedang. Benteng ini dibangun di atas gunung dan dikelilingi oleh tembok-tembok yang terbuat dari batu-batu yang ditumpuk membentuk struktur pertahanan.