Universitas yang memiliki enam fakultas, sekolah pascasarjana, dan vokasi ini meraih penghargaan sebagai perguruan tinggi dengan jumlah guru besar terbanyak se-Jawa Barat-Banten. Lokasi kampusnya pun sangat strategis dan mudah diakses, hanya 10 menit dari jalan tol dan berada di jalan yang merupakan akses ke ibu kota.
Alamat: Jl Pakuan, Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
3. Universitas di Bogor: Politeknik Siber dan Sandi Negara
Perguruan tinggi negeri ini merupakan perguruan tinggi kedinasan di bawah naungan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan hanya ada satu-satunya di Bogor. Lulusannya akan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di BSSN atau instansi pemerintah lain, baik pusat maupun daerah.
Tersedia tiga program studi setara diploma IV (D4), yaitu rekayasan keamanan siber, rekayasa perangkat keras kriptografi, dan rekayasa kriptografi. Persaingan untuk masuk ke politeknik ini sangat ketat. Perguruan tinggi ini hanya menerima 100 mahasiswa per tahunnya. Padahal yang mendaftar lebih dari 4.000 orang.
Baca Juga:Cicamide Facial Cleanser THE ORIGINOTE, Wajib Coba!5 Kegiatan Positif Mengisi Waktu Saat Puasa
Mahasiswa yang sudah masuk pun harus belajar giat, karena perguruan tinggi ini menerapkan sistem drop-out (DO). Mahasiswa akan dikeluarkan bila dalam evaluasi hasil pembelajaran tidak memenuhi batas nilai yang ditetapkan. Fasilitas di sini sangat lengkap, mulai dari empat laboratorium yang canggih, hingga kolam renang.
Alamat: Jl. Raya H. Usa, Putut Nutug, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
4. Universitas di Bogor: Sekolah Tinggi Intelejen Negara
Inilah satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang khusus mempelajari ilmu intelejen. Perguruan tinggi kedinasan ini berada di bawah naungan Badan Intelejen Negara (BIN), dan berdiri tahun 2004. Mahasiswanya tak sedikit pun dipungut biaya alias 100 persen gratis. Lulusannya pun akan langsung direkrut oleh BIN.
Sebelum mulai kuliah para calon mahasiswa dilatih fisik di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), Batujajar, Jawa Barat, selama sebulan. Selain wajib sudah menguasai bahasa Inggris, mahasiswa juga harus menguasai bahasa asing lain, pilihannya antara lain bahasa Arab, Mandarin, Jepang, atau Prancis.