Sekilas Sejarah Pesantren Tertua Di Sumedang

Sekilas Sejarah Pesantren Tertua Di Sumedang
Sekilas Sejarah Pesantren Tertua Di Sumedang/Asyrofuddin Cipicung (foto: facebook)
0 Komentar

Syarat yang diajukan oleh Asyrofuddin itu tidak bisa dipenuhi ayahnya karena terikat kontrak politik warisan sultan sebelumnya. Pertentangan itu mendorong terjadinya konflik antara ayah dan anaknya karena masing-masing pihak mempertahankan keinginannya.

Konflik itu berakhir dengan diusirnya Asyrofuddin dari Cirebon dan ia meninggalkan kampung halamannya

Dalam perkembangan selanjutnya, pengajian yang diselenggarakan oleh Asyrofuddin itu berubah menjadi sebuah pesantren.

Baca Juga:Cara Menghilangkan Komedo Dengan Pasta GigiGunung Kerenceng Lebih Tinggi Dari Gunung Tampomas Sumedang

Keberadaan Pesantren Cikuleu akhirnya diketahui oleh Pangeran Aria Suria Kusuma Adinata atau Pangeran Sugih, Bupati Sumedang (1836-1882), tatkala
sedang berkeliling di daerah tersebut.

Setelah mengetahui keberadaan Pesantren Cikuleu, Pangeran Sugih mendekati Kyai Asyrofuddin bahkan memasukkan Aom Sadeli (putranya, kelak dikenal dengan nama Pangeran Mekah) ke pesantren tersebut.

Tidak lama kemudian, Pangeran Sugih meminta Kyai Asyrofuddin untuk memindahkan pesantrennya ke daerah Cipicung yang terletak di daerah
Conggeang.

Kyai Asyrofuddin memenuhi permintaan tersebut dan pada 1846 secara resmi berdirilah sebuah pesantren di Cipicung dibawah pimpinan Kyai Asyrofuddin di atas tanah wakaf pemberian Pangeran Sugih seluas 3,5 hektare.

Berikut Sekilas Sejarah Pesantren Tertua Di Sumedang.

0 Komentar