suemdangekspres – Sejarah Berdirinya Kabupaten Majalengka adalah Kabupaten yang ada di Jawa Barat, sebagai kota pemerintahan negara daerah ini tentunya memiliki sejarah dan asal-usulnya sendiri.
Hampir semua orang Majalengka yakin bahwa Majalengka berasal dari Cirebon yaitu Majae dan sangat langka, kata [Maja-e] berarti [buah majanya] sedangkan kata [langka] berarti [hilang/ora ana/langka].
Kemunculan kata Majae yang sangat jarang, yang kemudian digunakan sebagai nama daerah yang berbatasan dengan Cirebon dan Indramayu, dikaitkan dengan perseteruan Nyi Rambut Kasih sebagai Ratu Sindangkasih, yang pada saat itu tetap memeluk Islam Hindu-Buddha. Cirebon.
Baca Juga:Sejarah Gunung Bedil SumedangSejarah Gunung Geulis Sumedang
Ia dikabarkan pernah berkata: “Masyarakat Cirebon sedang mencari buah Maya di Sindangkasih untuk digunakan sebagai bahan obat-obatan (ada kemungkinan obat antimalaria), tetapi sang ratu, karena ia tidak menyukai rakyatnya. Cirebon, lalu musnahkan pohon Maya itu sampai orang Cirebon datang ke Sindangkasih orang Cirebon berkata “MAJAE RARE =”BUAH MAJAE SUDAH HILANG”.
Terakhir, ketika penguasa Sindangkasih kemudian masuk Islam, kata Majae konon sangat jarang digunakan untuk menggantikan nama Sindangkasih, untuk menghormati masyarakat Cirebon yang memeluk agama Islam Sindangkasih. Saat itu, Kadipaten Muslim Majalengka telah lahir, menggantikan Kerajaan Sindangkasih yang beragama Hindu-Buddha.
Sejarah berdirinya Kabupaten Majalengka menemukan secercah harapan baru. Hal ini bertepatan dengan resolusi prasasti Hanacaraka Jawa dalam bahasa Cirebon kuno yang ditemukan di salah satu batu nisan pemakaman kuno di daerah perbukitan desa Gunung Wang di kecamatan Argapura.
Kabupaten Maja berdiri pada 1819, dipimpin oleh Rd. Aria Adipati Suria Adiningrat sebagai bupati. Dari catatan itu diketahui bahwa dia menjadi Bupati Maja sekitar 20 tahun, dari 1819 sampai 1839. Setelah itu, pusat pemerintahan dipindah ke Majalengka hingga saat ini.