Sejarah Gunung Calancang Sumedang

Sejarah Gunung Calancang Sumedang
Sejarah Gunung Calancang Sumedang
0 Komentar

sumedangekspres – Sejarah Gunung Calancang Sumedang Sumedang perbatasan dengan Kabupaten Garut. Gunung ini juga memiliki sejarah yang panjang dalam masyarakat sekitar. Konon katanya, nama Calancang berasal dari kata “colong-caling” yang artinya pencuri.

Penduduk sekitar seringkali mengadakan ritual atau upacara yang diadakan di gunung ini untuk memohon keselamatan dan kesuburan.

Selain itu, Gunung Calancang juga memiliki pemandangan yang indah dan seringkali menjadi tujuan wisata bagi para pendaki dan pecinta alam.

Baca Juga:Sejarah Gunung Kerenceng SumedangSejarah Desa Sawahdadap Sumedang

Menurut cerita masyarakat setempat, nama “Calancang” berasal dari kata “calang-caling” yang berarti “berkelap-kelip” atau “bersinar-sinar”, untuk menjelaskan cahaya yang dipancarkan dari gunung tersebut pada malam hari.

Seiring berjalannya waktu, nama Calang-caling kemudian berubah menjadi Calancang. Selain versi tersebut, ada juga versi lain yang menyebutkan bahwa nama Gunung Calancang berasal dari kata “calan” yang diambil dari bahasa Sunda yang berarti “pemukiman”, dan “cang” yang berarti “kecil”.

Sehingga, Calancang secara harfiah dapat diartikan sebagai “pemukiman kecil”. Namun, cerita ini masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut dari sejarah yang ada.

Selama bertahun-tahun, Gunung Calancang menjadi salah satu kebanggaan warga Sumedang dan menjadi target populer bagi para pendaki yang ingin menaklukkan puncaknya yang memiliki ketinggian mencapai 1.703 mdpl.

Salah satu cerita yang terkenal adalah cerita tentang seorang raja yang ingin menaklukkan gunung Calancang.

Raja tersebut mengirimkan pasukan besar-besaran untuk menguasai gunung tersebut, namun malah mengalami kekalahan yang telak. Sejak itu, masyarakat sekitar percaya bahwa gunung Calancang adalah tempat yang penuh dengan aura mistis dan harus dihormati.

Hingga saat ini, gunung Calancang masih menjadi salah satu tempat wisata yang populer dan menjadi pusat perhatian para penikmat alam.

0 Komentar