Apa itu Staycation dan Manfaatnya? Berikut Penjelasannya!

Apa itu Staycation dan apa ada manfaatnya
Apa itu Staycation dan apa ada manfaatnya(freepik)
0 Komentar

sumedangekspres– Apa itu Staycation dan apa ada manfaatnya? Mungkin kamu sering bertanaya-tanya mengenai apa itu staycation, mengapa banyak orang mengunakan kata itu dan apa sih manfaat nya jika kita staycation.

Tren staycation yang sebenarnya sudah berlangsung lama, pasca pandemi semakin merebak. Tidak bisa dipungkiri, berdiam diri terus di rumah juga bisa menimbulkan efek ruwet dalam pikiran. Terlebih jika kamu adalah masyarakat kota besar.

Staycation adalah solusi tepat bagi Anda yang ingin berlibur namun tak memiliki budget mencukupi. Terlebih di situasi pandemi, tentu pergerakan kita untuk sekadar berlibur akan sangat dibatasi. Selain itu, konsep liburan ini juga dapat menyokong perekonomian daerah.

Baca Juga:Rekomendasi Hotel Murah di Jakarta, Harga Mulai 100k!3 Rekomendasi Hotel Citylight Favorit Jakarta!

Arti Staycation
Staycation adalah kegiatan berlibur ke objek wisata di sekitar domisili sehingga dapat dilakukan tanpa tour guide. Dengan demikian, Anda akan menjadi turis di kota sendiri dan turut serta dalam memajukan industri pariwisata lokal dan perekonomian penduduk sekitar.

Selain itu, staycation adalah liburan yang identik dengan kegiatan menghabiskan waktu bersama teman dan kerabat di sebuah penginapan atau villa selama jangka waktu tertentu. Dengan konsep seperti ini, tak heran jika banyak hotel menawarkan paket staycation serta berbagai kegiatan menyenangkan di dalamnya.

Konsep Staycation
Budget yang terjangkau dan waktu liburan yang terbatas menjadi salah satu alasan mengapa konsep staycation begitu populer. Ini bukan konsep aslinya, tapi ini tentangnya. Stay atau tinggal di sisi lain, adalah “cara ekologis” untuk menghabiskan liburan atau liburan.

Karena polusi lebih sedikit, menghemat uang dan tidak berkontribusi terhadap degradasi lingkungan seperti yang sering terjadi di tujuan wisata populer.

Konsep staycation lahir saat krisis ekonomi AS 2008. Karena itu, banyak rumah tangga yang terpaksa membatasi pengeluarannya, seperti membatasi anggaran liburan. Karena minimnya dana untuk jalan-jalan ke luar negeri, banyak orang mulai menemukan hal-hal menarik di sekitar mereka.

Pada saat yang sama, tumbuh kesadaran akan dampak lingkungan yang terkait dengan pariwisata, terutama transportasi. Begitu juga persepsi bahwa semakin menarik suatu tempat atau negara, semakin ramai dikunjungi wisatawan.

0 Komentar