Peran Pekerja Media Digantikan Teknologi AI di Industri Pers

Tiga presenter AI yang dikembangkan stasiun televisi tvOne. (Foto: pilar.id)*
Tiga presenter AI yang dikembangkan stasiun televisi tvOne. (Foto: pilar.id)*
0 Komentar

“Bahaya kalau AI bekerja sendirian. Dia bisa menyampaikan sesuatu yang secara logika benar, tetapi secara konteks manusia salah,” imbuhnya.

Perkuat Proses Bisnis

Dandi menyebut bahwa penggunaan presenter AI oleh tvONe merupakan strategi untuk menggaet konsumen generasi Z. Ini disebabkan, pengguna teknologi digital saat ini lebih banyak di kalangan kaum milenial ke bawah. Generasi Z menurutnya masuk ke dalam digital native. Berbeda dengan sebelum generasi milenial yang masuk ke dalam digital migrant.

Jika hal ini menjadi tujuan, penggunaan presenter AI merupakan terobosan yang tepat sasaran untuk melebarkan engagement audiens yang lebih muda. Selain itu, terobosan ini juga menjadi inovasi positif dalam meningkatkan proses bisnis perusahaan. “Saya pikir ini juga show off dalam konteks positif bahwa media tersebut siap bergabung dalam inovasi teknologi terbaru,” ungkapnya.

Baca Juga:Waspada Kandungan Skincare Ini Penyebab Kulit KeringKulit Cerah dengan Rangkaian Produk Kojie San Wajib Coba!

Peran Norma dan Etika

Aktivitas jurnalistik tidak sekadar mencari informasi untuk disampaikan dalam bentuk konten berita. Kerja jurnalistik mengandung tanggung jawab besar secara moral dan etika.

Hal ini yang tidak dimiliki oleh teknologi AI. Dandi mengatakan, nilai dan moral dalam jurnalistik tidak bisa terpetakan dalam bentuk verbal, sehingga akan sulit jika hal ini dimasukkan menjadi panduan dalam mesin proses AI. “Norma dan moral dalam jurnalistik bukan hanya sekadar larangan dan izin yang diperbolehkan, tetapi tetap dibutuhkan penilaian, mana yang dianggap bisa masuk dan tidak masuk dalam berita,” ujarnya. Karena itu, peran teknologi AI dalam media massa tetap harus dikontrol oleh manusia.

Dandi mendorong agar industri media massa mencermati AI sebagai terobosan teknologi yang tetap harus mendapatkan pengawasan dan kontrol manusia. “Teknologi dibuat untuk mengurangi ketidakpastian pekerjaan yang dilakukan manusia. Akan tetapi teknologi hanyalah alat. Jangan sampai manusia mengandalkan alat untuk menggantikan kemanusiaannya. Secanggih apa pun teknologi, banyak hal-hal yang hanya bisa dinilai oleh hati nurani manusia,” pungkasnya.*

Sumber: Univeristas Padjadjaran

Peran Pekerja Media Digantikan Teknologi AI di Industri Pers

0 Komentar