Sejarah Pemerintahan Parahiyangan Jaman Dipati Ukur

Sekilas Sejarah Pemerintahan Dipati Ukur
Sekilas Sejarah Pemerintahan Dipati Ukur /sumber Keraton Sumedang Larang
0 Komentar

sumedangekspres – Sekilas Sejarah Pemerintahan Dipati Ukur (Wangsanata atau Wangsataruna) adalah seorang bangsawan penguasa Tatar Ukur pada abad ke-17.

Sedangkan dipati (adipati) adalah gelar bupati sebelum zaman kemerdekaan. Dipati Ukur adalah Bupati Wedana Priangan yang pernah menyerang VOC di Batavia atas perintah Sultan Agung dari Kesultanan Mataram pada tahun 1628.

Serangan itu gagal, dan jabatan Dipati Ukur dicopot oleh Mataram. Untuk menghindari kejaran pasukan Mataram yang akan menangkapnya, Dipati Ukur dan pengikutnya hidup berpindah-pindah dan bersembunyi hingga akhirnya ditangkap dan dihukum mati di Mataram.

Baca Juga:Daftar Hp Murah 2023 dan Spek Harga Kisaran 3 JutaanHp Keluaran Terbaru OPPO Reno8 T 4G

Sejarah yang mengisahkan tentang Dipati Ukur bersifat kontroversial Sedikitnya terdapat delapan versi sejarah tentang Dipati Ukur (Cerita Dipati Ukur), yaitu versi Galuh, Sukapura, Sumedang, Bandung, Talaga, Batavia, Banten dan Mataram.

Di antara delapan versi naskah Cerita Dipati Ukur yang ada, hanya tiga versi bernada positif, dalam arti perjuangan Dipati Ukur mendapat dukungan moril dari kerabat pemimpin negeri lainnya dalam rangka menegakkan kedaulatan negeri Sunda yang terancam intervensi penjajahan Mataram maupun Belanda.

Dari delapan versi itu juga terdapat kesamaan, yaitu setelah Dipati Ukur diangkat sebagai bupati wedana, ia menyerang Batavia. Karena kalah, ia memberontak terhadap Mataram.

Setelah Kerajaan Pajajaran runtuh (1579/1580) akibat gerakan pasukan Banten dalam usaha menyebarkan agama Islam di daerah Jawa Barat, Tatar Ukur menjadi wilayah kekuasaan Sumedang Larang, penerus Kerajaan Pajajaran.

Kerajaan Sumedang Larang didirikan dan diperintah pertama kali oleh Prabu Geusan Ulun (1580-1608), dengan ibu kota di Kutamaya, suatu tempat yang terletak di sebelah barat kota Sumedang sekarang. Wilayah kekuasaan kerajaan itu meliputi bekas wilayah kerajaan Pajajaran, yaitu seluruh wilayah Jawa Barat kecuali Banten, Jayakarta dan Cirebon.

Setelah dewasa, Wangsanata dinikahkan dengan putri Adipati Ukur Agung bernama Nyi Gedeng Ukur. Sepeninggal mertuanya, Wangsanata menggantikan kedudukan Adipati Ukur Agung sebagai penguasa Tatar Ukur (Timbanganten). Sejak itulah, Wangsanata dikenal dengan nama Dipati Ukur.

Pada masa pemerintahan Dipati Ukur, luas wilayah Ukur mencakup sebagian besar wilayah di Jawa Barat, yang terdiri dari sembilan daerah yang disebut Ukur Sasanga, yaitu

0 Komentar