sumedangekspres – Jabar Tuan Rumah, Gubernur Ridwan Kamil menyatakan Jawa Barat siap menggelar event diplomasi dunia bertajuk Forum for East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC) Youth Summit 2023.
Kesiapan Jabar sebagai tuan rumah forum kerja sama 36 negara di Asia Timur dan Amerika Latin disampaikan Ridwan Kamil di hadapan perwakilan delegasi negara-negara FEALAC di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat (12/5/2023).
“Sudah saatnya pasca – COVID-19 ini kita menjalin lagi sebuah kerja sama generasi-generasi muda dari negara-negara di Asia dan Amerika Latin yaitu FEALAC 2023,” ujar Ridwan Kamil.
Baca Juga:Apa Saja Peluang Usaha di Bandung? Simak Selengkapnya DisiniBaru Tiga Parpol Yang Mendaftar ke KPU
Kang Emi — sapaan akrab Ridwan Kamil — menuturkan, Jabar sudah sangat sering dan sukses menggelar kegiatan diplomasi dunia. Kegiatan paling dikenal dunia adalah Konferensi Asia-Afrika tahun 1955. Sementara event internasional yang belum lama digelar di Jabar yaitu Y20 yang merupakan rangkaian dari KTT G20.
“Jabar sudah sangat sering jadi tuan rumah dalam kegiatan diplomasi dunia, tentu yang paling terkenal adalah Kota Bandung sebagai ibu kotanya yang pernah menyelenggarakan KAA.
Yang terakhir kita menjadi co-host dalam penyelenggaraan Y20,” tuturnya.
Adapun penyelenggaraan FEALAC 2023 akan dipusatkan di Kota Bandung pada 9 – 13 Juli 2023 dengan mengangkat tema Contribution for Climate Actions.
Kang Emil mengungkapkan, FEALAC 2023 tak hanya forum dialog saja tapi para delegasi akan dibawa ke Sungai Citarum dan memantau perkembangan pengelolaan sungai tersebut. Mereka kemudian akan dimintai pendapat dan solusinya terhadap program Citarum Harum.
“Mereka kan datang jauh-jauh kita akan fokus bikin program problem solving. Jadi bukan dialog saja tapi akan kita bawa ke Sungai Citarum bagaimana pendapat mereka dan apa solusinya,” jelasnya.
Tak hanya ke Sungai Citarum para delegasi juga akan mengunjungi Taman Hutan Raya (THR) Djuanda dan beberapa tempat ikonik serta seni budaya di Kota Bandung.
“Kita juga ada program sirkular ekonomi digital dan program lainnya yang akan dibahas bersama. Jadi pulang-pulang dapat oleh-oleh bahwa masalah dunia adalah masalah bersama bukan masalah satu dua negara,” ujar Kang Emil.