Meskipun terdapat perbedaan dalam hal agama, bahasa, dan budaya, pemerintahan di Jawa pada umumnya mengikuti pola yang serupa, yaitu menggunakan sistem feodalisme dan diatur berdasarkan tingkatan kasta.
Para raja atau sultan yang memerintah di wilayah-wilayah ini biasanya juga terlibat dalam perdagangan dan hubungan diplomatik dengan bangsa lain, seperti Cina, India, dan Eropa.
Namun, setelah VOC tiba di Jawa pada awal abad ke-17, kekuasaan mereka semakin meluas dan banyak kerajaan dan sultan yang akhirnya tunduk di bawah kekuasaannya.
Baca Juga:Sejarah Subang Dari Jaman KerajaanSejarah Kabupaten Subang
VOC berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah dan juga memonopoli produksi gula. Kehadiran VOC juga membawa konsekuensi besar bagi pemerintahan dan masyarakat Jawa, terutama dalam hal ekonomi dan politik.
Masuknya Kolonial Belanda Ke Subang
Sejarah Subang Jaman Belanda Pada masa penjajahan, Belanda adalah salah satu kekuatan Eropa yang berlomba-lomba untuk menguasai wilayah Asia. Pada abad ke-17, Belanda mulai meluaskan kekuasaannya ke daerah-daerah di Indonesia, termasuk Subang.
Pemerintahan Hindia-Belanda kemudian membangun infrastruktur dan fasilitas publik di Subang, seperti jalan raya, pelabuhan, dan fasilitas pemerintahan.
Namun, di sisi lain, penjajahan Belanda juga membawa penderitaan bagi rakyat Subang, seperti eksploitasi sumber daya alam dan pemaksaan kerja.
Meski demikian, kehadiran Belanda membawa dampak besar bagi perkembangan Subang dan Indonesia secara umum. Penjajahan BelKamu di Subang berlangsung selama beberapa abad, hingga akhirnya berakhir saat Jepang masuk ke negeri ini pada masa Perang Dunia II.
Penjajahan Belanda Di Indonesia
Penjajahan Belanda di Indonesia merupakan salah satu periode sejarah yang penuh dengan perjuangan untuk meraih kemerdekaan.
Belanda datang ke Indonesia pada abad ke-16 dan mulai melakukan eksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja lokal secara besar-besaran.
Baca Juga:Sejarah Kabupaten IndramayuZaman Kolonialisasi Portugis Di Nusantara
Mereka memonopoli perdagangan rempah-rempah dan memperbudak rakyat Indonesia dengan sistem tanam paksa.
Para pejuang Indonesia pun berjuang dengan gigih melawan penjajahan Belanda, baik melalui jalur kekerasan maupun jalur diplomasi.
Perjuangan itu tidak sia-sia, karena pada akhirnya Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya pada tahun 1945.