KOTA – Melonjaknya harga telur ayam di pasaran sangat berdampak kepada masyarakat dan para pedagang kecil. Seperti pedagang Nasi Kuning, pedagang Cilor dan lainnya, yang memang menggunakan telur dalam penyajiannya.
Pasalnya sejak beberapa Minggu terakhir, harga telur ayam broiler mengalami kenaikan hampir setiap hari. Dengan rata-rata kenaikan Rp 1000 per kilogram.
Hal itu terasa berat bagi sebagian pedagang kecil. Salah satunya Jajat Sudrajat (58), pedagang Cilor keliling di Jalan Karapyak, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.
Baca Juga:Plaza Asia Sumedang Gelar Lomba MewarnaiAksi Nyeleneh Sule Rilis Lagu Baru Dengan Video Klip Akad Nikah
“Dari harga biasa Rp 27 ribu per kilo, sekarang menjadi Rp 32 bahkan sampai Rp 34 ribu perkilo,” tuturnya.
Meskipun harga telur melonjak, kata dia, sebagai pedagang kecil yang banyak saingan, sulit untuknya buat menaikan harga.
Senada diucapkan Esih (54) pedagang Nasi Kuning dan bubur ayam. Ia mengaku kesulitan mengambil untung atau laba dari hasil jualanya, karena bahan pokok naik.
“Memang terasa berat buat kami sebagai pedagang kecil, tapi harus bagaimana lagi karena untuk menaikan harga atau beralih jualan ke makanan lain tidak bisa,” ucapnya.
Untuk itu, sambung Esih, pihaknya meminta kepada Bupati dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk segera bisa menurunkan dan menstabilkan lagi harga telor di pasaran. Agar kami bisa terus berjualan, jangan sampai kami pedagang kecil gulung tikar, ” pungkasnya.(ahm)