KOTA– Posyandu adalah sarana mengontrol kesehatan masyarakat disamping itu merupakan wahana silaturahmi di masyarakat.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi III DPRD Sumedang, H Mulya Suryadi M Kom., disela sela kegiatanya menjadi Narasumber pada kegiatan acara Focus Group Discusion ( FGD ) Pembinaan Kader Posyandu di Kantor Kecamatan Sumedang utara.
Tujuan kegiatan FGD agar para Kader Posyandu khususnya yang ada di wilayah Sumedang Utara baik di tingkat desa maupun kelurahan, semakin bersemangat lagi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
Baca Juga:SDN Karapyak 1 Sumedang Melepas 56 SiswaJELANG IDUL ADHA, Petugas Pemeriksa Kesehatan Hewan Kurban Disebar ke 27 Kabupaten/Kota
H Mulya mengatakan, Posyandu merupakan fasilitas kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, yang merupakan pemberdayaan masyarakat dari sisi bidang kesehatan.
Ia menyebutkan, baik Pemerintah Daerah (Pemda) dan kita juga sebagai penyelenggara Pemerintah Daerah, harus memberikan apresiasi terhadap Kader- kader Posyandu. Karena mereka garda terdepan di bidang kesehatan ibu dan anak.
“Kami berharap ke depan masyarakat kita baik yang ada di desa maupun di kelurahan, bisa berperan aktif, datang ke Posyandu. Karena Posyandu itu adalah sarana yang penting, selain untuk mengontrol kesehatan ibu hamil dan bayi balitanya, juga ini merupakan suatu sarana untuk silaturahmi di Desa dan kelurahan,” tuturnya.
Selain itu, sambung H Mulya, Posyandu juga bisa menjadi sarana untuk menekan angka stunting khususnya di Kecamatan Sumedang Utara, umumnya di Kabupaten Sumedang.
“Saya kaget melihat angka stunting yang begitu cukup tinggi di Kecamatan Sumedang Utara, padahal ini masuk daerah perkotaan. Dimana dari sisi kesejahteraan masyarakatnya juga sudah dianggap mampu, tetapi ternyata bukan masalah mampu tidak mampunya. Melainkan karena kurangnya pengetahuan di masyarakat tentang asupan gizi bagi ibu hamil dan menyusui,” katanya.
Menurutnya, masyarakat harus diedukasi karena penurunan angka stunting itu tidak mudah.
“Ada proses penurunan angka stunting dari mulai pranikah bagi para Calon Pengantin (Catin) terus dari ibu yang hamil sampai melahirkan dan menyusui. Dimana asupan gizi bagi ibunya itu harus baik. Sehingga bayinya itu akan terlahir dengan sehat dan normal, tidak akan terdeteksi Stunting,” Pungkas H Mulya. (ahm)