sumedangekspres – Naik Turun Harga Minyak Nabati Seperti Roller Coaster, pasokan minyak nabati lagi ketat nih, terutama minyak kelapa sawit (CPO) yang harganya naik-turun kayak roller coaster! Sekarang lagi tancap gas nih pagi-pagi, CPO di Bursa Malaysia Exchange naik 1,36% ke posisi MYR 3.936 per ton pas pukul 08:10 WIB.
Wow, naik lagi tuh ke level 3.900, padahal kemarin sempet turun ke level 3.800. Harga saham CPO pada Selasa kemarin juga ngedrop 2,56% ke posisi MYR 3.883 per ton.
Duh, kudu hati-hati nih main saham, bikin deg-degan. Lumayan, bro, dalam dua hari perdagangan harganya udah naik 2,48%, tapi kalau diliat dari segi tahunan, harganya masih turun 6,97%. Bukan main-main juga ya, dipengaruhi oleh banyak faktor ini.
Baca Juga:Sangat Menjengkelkan BBM Pertamax Green Naik CuyBali Batal Gelar World Beach Games, Sedih Gila Bro!
Salah satunya, pasokan minyak nabati global yang bikin pasar CPO agak cengar-cengir. Selain itu, mata uang ringgit juga lagi lemah, jadi ikutan membatasi kenaikan harga CPO.
Eh, tapi masalahnya nggak cuma di situ, bro. Pedagang lagi pada nungguin prakiraan industri pasokan dan permintaan minyak sawit Malaysia bulan Juni nih.
Soalnya data itu bakal keluar minggu depan, dan bisa jadi penentu arah harga selanjutnya. Bikin orang gelisah aja nih nungguin kabar dari sana.
Lalu, berbicara soal tanaman kedelai di AS, kondisinya lagi nggak enak, bro. Tanaman kedelai di sana lagi buruk gara-gara hujan yang gagal memperbaiki kondisinya.
Wah, ini bikin tambah khawatir soal pasokan kedelai, apalagi setelah ada pemotongan jumlah hektar yang ditanam di negara itu. Jadi, udah bisa dibayangin kan, gimana situasinya?
Katanya sih harga Soyoil di Chicago Board of Trade kemarin naik 2%, tapi sayangnya pasar tutup hari Selasa karena libur umum.
Kontrak soyoil paling aktif di Dalian naik 0,8%, tapi kontrak minyak sawit malah turun 0,3%. Wah, geliat pasar yang nggak bisa diprediksi nih, bro!
Baca Juga:Peneliti Asal Portugal Meneliti Otak Peminum KopiVarian Dan Harga Suzuki S-Preeso
Akhirnya, minyak kelapa sawit ini dipengaruhi banget sama pergerakan harga minyak nabati lain yang juga lagi bersaing buat dapetin pangsa pasar global.