Banyak Warga Sumedang Nyantri di Al-Zaytun. Kiai Sa’dulloh: Lulusannya Jadi Pribadi Tertutup

Banyak Warga Sumedang Nyantri di Al-Zaytun. Kiai Sa'dulloh: Lulusannya Jadi Pribadi Tertutup
0 Komentar

sumedangekspres – Menyikapi kasus Pondok Pesantren Al-Zaytun, yang menggegerkan masyarakat, Pimpinan Pondok Pesantren Hikamussalafiyah Sumedang, KH Saadulloh angkat bicara.

Dia mengendus adanya kejanggalan di dalam ponpes yang berlokasi di Desa Mekarjaya Kecamatan Gantar Kebupaten Indramayu itu.

Menurutnya, aktifitas kegiatan belajar-mengajar di pondok Pesantren Al-Zaytun dianggap mencurigakan.

“Dulu saya pernah berkunjung ke sana tahun 2000 kalau gak salah saat itu. Diantaranya, saya tidak boleh melihat anak-anak belajar dan guru-guru mengajar,” katanya kepada Sumeks melalui sambungan telepon, Kamis (6/7).

Baca Juga:Geger Penemuan Mayat Bayi Mengambang Disungai CimandeSUNGGUH MALANG, Dijanjikan ke Dubai, Nyatanya Terlantar di Suriah

Intinya, dia tak diperbolehkan masuk ke ruang kelas, untuk melihat kegiatan proses belajar-mengajar para santri di pondok Al-Zaytun.

“Dari situ saja saya sudah curiga, apalagi ada statemen-statemen Gusdur dulu itu, bahwa Al-Zaytun itu sebenarnya hanya untuk menyembunyikan sesuatu saja,” terangnya.

Disinggung soal sosok pimpinan Al-Zaytun yang diduga telah menistakan ajaran agama Islam, sang kiyai kharismatik ini dengan tegas menyebut sudah sepantasnya dipolisikan.

“Seharusnya sudah lama pemerintah itu memproses orang-orang yang telah melakukan penistaan, terus mengajarkan hal-hal yang sesat, termasuk lembaganya pun harus dibubarkan,” bebernya.

Atau dengan kata lain, pengelolaannya dipindahtangankan, baik ke Nahdlatul Ulama atau Muhammadiyah.

“Jadi dibikin dulu lembaga NU atau lembaga Muhammadiyah , itu baru beres, sebaliknya jika masih tetap nama Al-Zaytun, menurut saya belum selesai, itu,” sambungnya.

Lebih jauh kyai sebut banyak warga Sumedang yang menitipkan anak-anaknya,untuk menimba ilmu agama Islam di Ma’had Al-Zaytun. “Banyak menurut saya, seperti dari Ujungjaya,” sebutnya.

Baca Juga:Karnaval SCTV Padat, Jajang Pingsan, Esoknya MeninggalFaktor Kurangnya Kemampuan Literasi

Bahkan ada salah seorang jebolan Al-Zaytun, menurut kiyai, dinilai memiliki kepribadian yang lebih tertutup.

“Dulu sekitar tahun 2004 atau 2005 pernah ketemu dengan salah seorang alumni asal Sumedang, memang tidak mau gaul, di suruh ke mesjid atau ke masalah juga tidak mau,” ujarnya.

Bahkan lebih parahnya lagi, saat disuruh menjadi imam shalat, yang bersangkutan tidak mau.

“Akhirnya anak tersebut mengisolasi diri,” imbuhnya. (red)

0 Komentar