5 Upacara Adat yang Terkenal di Jawa Barat , Ada yang Untuk Menghilangkan Aura Negatif

5 Upacara Adat yang Terkenal di Jawa Barat , Ada yang Untuk Menghilangkan Aura Negatif
5 Upacara Adat yang Terkenal di Jawa Barat , Ada yang Untuk Menghilangkan Aura Negatif (ist)
0 Komentar

Upacara Adat Babarit dimulai dengan doa bersama dan penyembelihan domba kendit untuk menolak bala.

Setelah itu, warga berziarah ke makam Mbah Bewo dan Syekh Maulana sebagai bentuk penghormatan pada leluhur mereka.

Upacara ini juga diakhiri dengan Ujub-Ujub, yaitu sinden atau ronggeng menyanyikan lagu-lagu Sunda buhun.

3. Upacara Nadran di Indramayu-Cirebon

Baca Juga:Pendaki Gunung Wajib Tahu, 7 Gunung Tertinggi di Jawa Barat, Salah Satunya Akan Mengingatkan Pada Aktivis Mahasiswa Soe Hok GieSegera Bayar, Pajak Kendaraan Kini Ada Diskon dan Bisa Bayar Lewat Digital, Semakin Murah dan Mudah

Upacara Nadran atau pesta laut dilakukan oleh para nelayan di pesisir Pantai Utara Jawa Barat, terutama di Kabupaten Indramayu dan Cirebon.

Nadran adalah ungkapan rasa syukur atas hasil panen dan berfungsi untuk memohon perlindungan di laut lepas.

Biasanya dilaksanakan setiap bulan Syuro dan awalnya terkait dengan musibah banjir yang dialami oleh Nabi Nuh AS.

Namun, seiring waktu, Nadran dilakukan saat masa along, yaitu ketika para nelayan memperoleh tangkapan melimpah.

Dalam upacara Nadran, dana disediakan dari patungan para nelayan untuk menghias desa, mengadakan pertunjukan, membuat kapalan, dan membeli sesajen.

Upacara ini melibatkan penyelenggara yang dipimpin oleh tokoh adat setempat.

4. Upacara Syafaran di Bandung Barat

Upacara Syafaran atau Saparan dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Upacara ini diadakan secara khusus oleh warga yang lahir pada bulan Syafar.

Baca Juga:Wisata Belanja Oleh-oleh Kerajinan Tangan dan Produk Lokal di SumedangKeunikan Pemandangan dan Panorama di Perbukitan dan Perkebunan di Nangorak Camp Sumedang

Tujuannya adalah untuk mengusir aura negatif yang dianggap ada pada bulan Syafar.

Upacara ini melibatkan pembuatan nasi merah, ayam merah, ayam putih, nasi tumpeng teri, leupeut, kupat, tangtang angin, kue-kue, buah-buahan, dan tujuh macam bunga yang dimasukkan ke dalam wadah berisi air.

Upacara Syafaran berlangsung dalam lima tahapan, termasuk ngalirap, membuka sejarah desa, ziarah kubur, mencuci benda-benda pusaka, dan doa bersama.

5. Upacara Siraman dan Ngalungsur Geni di Kabupaten Garut

Upacara Siraman dan Ngalungsur Geni dilakukan di Desa Dangiang, Kabupaten Garut. Ngalungsur Geni adalah bentuk mewarisi kesaktian benda-benda pusaka milik leluhur dan penghormatan pada leluhur sebagai cikal bakal pendiri desa.

0 Komentar