5 Upacara Adat yang Terkenal di Jawa Barat , Ada yang Untuk Menghilangkan Aura Negatif

5 Upacara Adat yang Terkenal di Jawa Barat , Ada yang Untuk Menghilangkan Aura Negatif
5 Upacara Adat yang Terkenal di Jawa Barat , Ada yang Untuk Menghilangkan Aura Negatif (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – 5 Upacara Adat yang Terkenal di Jawa Barat , Ada yang Untuk Menghilangkan Aura Negatif.

Jawa Barat terkenal sebagai provinsi dengan banyak peninggalan bersejarah, mulai dari benda-benda bersejarah, kesenian, hingga upacara adat yang memiliki makna dan tujuan tersendiri.

Tiap daerah di Jawa Barat memiliki upacara adat yang khas. Berikut adalah lima upacara adat yang ada di Jawa Barat, seperti yang dirangkum dari laman kemendikbud.go.id:

1. Upacara Adat Nyangku di Kabupaten Ciamis

Baca Juga:Pendaki Gunung Wajib Tahu, 7 Gunung Tertinggi di Jawa Barat, Salah Satunya Akan Mengingatkan Pada Aktivis Mahasiswa Soe Hok GieSegera Bayar, Pajak Kendaraan Kini Ada Diskon dan Bisa Bayar Lewat Digital, Semakin Murah dan Mudah

Upacara Adat Nyangku merupakan upacara adat yang telah berlangsung sejak zaman dulu dan masih dilakukan secara rutin hingga kini di Kabupaten Ciamis.

Nama “Nyangku” berasal dari kata “yanko” dalam Bahasa Arab yang berarti “membersihkan.”

Dalam upacara ini, benda-benda pusaka dibersihkan dengan tujuan untuk menerangi perilaku dan dianggap memiliki nilai-nilai positif bagi masyarakat sejak zaman Kerajaan Panjalu.

Upacara Adat Nyangku dilaksanakan pada hari Senin atau Kamis terakhir di bulan Maulud untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW dan mengenang Prabu Sanghyang Borosngora, Raja Panjalu yang menyebarkan agama Islam di Ciamis.

Prosesinya dimulai dengan pengambilan air keramat dari tujuh mata air petilasan Prabu Sanghyang Borosngora untuk membersihkan benda pusaka.

Setelah disimpan selama 40 hari, benda pusaka tersebut diarak menuju Pulau Nusa Gede di tengah danau Situ Lengkong Panjalu.

Puncak upacara adalah membersihkan benda pusaka dengan air dari tujuh sumur, dikeringkan dengan kemenyan, diolesi minyak kelapa murni, dibungkus daun kelapa muda, dan dililit kain putih sebelum disimpan kembali di Pasucian “Bumi Alit.”

2. Upacara Adat Babarit di Kabupaten Kuningan

Baca Juga:Wisata Belanja Oleh-oleh Kerajinan Tangan dan Produk Lokal di SumedangKeunikan Pemandangan dan Panorama di Perbukitan dan Perkebunan di Nangorak Camp Sumedang

Upacara Adat Babarit dilakukan oleh masyarakat Desa Saranghiang, Kabupaten Kuningan. Upacara ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta dan biasanya dilaksanakan pada bulan Suro.

Babarit dilakukan oleh seluruh masyarakat Desa Sagarahiang, baik yang tinggal di Desa Saragahiang maupun daerah sekitarnya.

0 Komentar