Mengenang Aksi Heroik Mayor Abdurahman Pada Peristiwa 11 April 1949, Sangat Layak Dinobatkan Sebagai Pahlawan Dari Sumedang

Mengenang Aksi Heroik Mayor Abdurahman Pada Peristiwa 11 April 1949, Sangat Layak Dinobatkan Sebagai Pahlawan Dari Sumedang
Aksi Heroik Mayor Abdurahman Pada Peristiwa 11 April 1949, Pahlawan Dari Sumedang (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Mengenang aksi heroik Mayor Abdurahman pada peristiwa 11 April 1949, sangat layak dinobatkan sebagai Pahlawan dari Sumedang.

Nah, ceritanya tentang penamaan jalan 11 April itu berdasarkan peristiwa berdarah dan heroik yang terjadi di Kabupaten Sumedang.

Jadi, jalan itu diberi nama Jalan 11 April sebagai penghormatan buat peristiwa itu.

Baca Juga:4 Pahlawan dan Tokoh Berpengaruh di Sumedang, Warga Sumedang Mesti Tahu3 Tips Mudah Agar Outfit Terkesan Lebih Glamor

Kalo ngomongin tanggal 11 April, pasti teringat nama Mayor R.O Abdurahman, kan? Nama beliau juga dipake buat salah satu jalan di Sumedang, yakni Jalan Mayor Abdurahman.

Jalan ini ngelintang di pusat kota Sumedang, dari Taman Endog sampe Monumen Adipura Alamsari.

Peristiwa berdarah pada tanggal 11 April 1949 di Desa Cibubuan, Kecamatan Conggeang, menyebabkan kematian Komandan Yon Tarumanegara, Mayor R.O Abdurrahman, beserta 11 prajurit lainnya.

Pada peristiwa long march agrasi militer kedua, pasukan Siliwangi tertahan di Desa Cibubuan karena Kota Bandung waktu itu diduduki pasukan Baret Hijau.

Tepat pada dinihari tanggal 11 April 1949, terjadi pertempuran heroik di Desa Cibubuan antara kompi III pasukan pengawalan panglima Siliwangi di bawah komandan Kapten Eddy Sumadipraja dan pasukan Baret Hijau Belanda.

Mayor R.A Abdurahman, Komandan Batalyon II Tarumanegara, bertahan dalam kepungan di Desa Cibubuan.

Mayor Abdurahman berperan penting dalam keselamatan Panglima Siliwangi, yang saat itu dijabat oleh Letkol Sadikin.

Baca Juga:3 Atribut Yang Bikin Outfit Jadi Tambah Punk5 Rekomendasi Wisata Kuliner Paling Hits Di Sumedang Harganya Juga

Pasukan Baret Hijau Belanda punya target utama di Panglima Siliwangi, dan mereka dikenal kejam banget ke pejuang Indonesia.

Mayor Abdurahman menginstruksikan ajudannya, Letnan II Dadang Mirtaatmadja, buat ikut dalam rombongan Letkol Sadikin.

Mayor Abdurahman sendiri nggak ikut karena lagi sakit malaria. Jadi, dia memutuskan buat istirahat dulu di Desa Cibubuan dan rencananya akan menyusul setelah kondisinya membaik.

Tapi, pada Minggu tanggal 10 April 1949, Kepala Desa Cibubuan, Soemawidjaja, dapet surat dari pos terdepan Yon II di Conggeang.

0 Komentar