Dia juga punya cita-cita buat persiapkan masyarakat pribumi biar punya kepintaran khusus di bidang pertanian, jadi di setiap desa didirikan sekolah pertanian dan diajarin cara merawat hewan ternak.
Lho, jangan lupa ya, Lembaga pendidikan pertanian tertua di Indonesia itu, Landbouw Bedrijf School (LBS) di Tanjungsari, yang sekarang jadi SMK PPN Tanjungsari, itu juga didirikan oleh Pangeran Aria Suriaatmaja.
Dia pake duit sendiri loh buat mendirikan LBS ini. Pendirian LBS ini bertujuan untuk ngelancarin produktivitas pertanian supaya masyarakat nggak kelaparan.
Baca Juga:3 Tips Mudah Agar Outfit Terkesan Lebih Glamor3 Atribut Yang Bikin Outfit Jadi Tambah Punk
Cerdasnya soal ekologi ini jadi referensi penting buat segala kepentingan, termasuk di pemerintahan dan pendidikan.
Dengan segala jasanya ini, dia pantas dipertimbangkan untuk diusulkan sebagai Pahlawan Nasional.
Selain Pangeran Aria Suriaatmaja, ada juga nih pahlawan nasional lain yang punya kaitan sama Sumedang.
Salah satunya adalah Mayor Abdurahman yang terlibat dalam peristiwa berdarah di Desa Cibubuan Conggeang pada tanggal 11 April 1949.
Nama Mayor Abdurahman termasuk dalam peristiwa tersebut diabadikan dalam nama jalan di Sumedang Kota sebagai penghormatan buat jasanya.
3. Gatot Mangkoepradja
Lalu, ada juga Gatot Mangkoepradja, lahir di Sumedang tanggal 25 Desember 1898.
Ayahnya itu seorang dokter pertama dari Sumedang, yaitu dr. Saleh Mangkoepradja.
Gatot Mangkoepradja dianugerahi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia No 089/TK/Tahun 2004. Dia dimakamkan di TPU Sirnaraga Bandung.
4. Raden Aria Wangsakara
Baca Juga:5 Rekomendasi Wisata Kuliner Paling Hits Di Sumedang Harganya JugaWisata Religi Masjid Al Kamil: Langsung Dapat Menikmati Keindahan Panorama Waduk Jatigede
Satu lagi, Raden Aria Wangsakara, pangeran dari Sumedang yang merupakan cucu dari Prabu Geusan Ulun dan menantu Sultan Banten IV.
Dia punya hubungan keturunan baik dengan Raja Padjadjaran dan Raja Majapahit.
Sebentar lagi, dia akan diangkat jadi Pahlawan Nasional sebagai penghargaan atas perannya sebagai pendiri Kabupaten Tangerang dan Duta Besar Kesultanan Banten.***