sumedangekspres – Sarung Keris, keris adalah senjata bilah kelas keris dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di Nusantara bagian barat dan tengah. Bentuknya yang khas dan dapat dibedakan dari senjata berbilah lainnya karena tidak simetris di pangkalnya yang diperpanjang.
bilahnya sering kali melengkung dan banyak yang memiliki damaskus yaitu Anda dapat melihat bola benang logam mengkilap di lidah.
Dahulu, keris digunakan sebagai senjata dalam duel atau perang,[6] serta sebagai item tambahan untuk persembahan. Dalam penggunaan sekarang, keris adalah sebagai aksesoris (ageman) dalam pakaian, memiliki beberapa simbol budaya atau menjadi barang koleksi yang memiliki nilai estetika.
Baca Juga:Ekonomi Kreatif dan Pasar Seni Sumedang: Menyingkap Potensi Masa DepanTeknologi Ramah Lingkungan untuk Membawa Sumedang Menuju Kabupaten Paling Maju
Keris telah terdaftar dan diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia Kemanusiaan yang berasal dari Indonesia sejak tahun 2005.
Warangka, atau sarung keris (bahasa Banjar: kumpang), adalah komponen keris yang mempunyai fungsi tertentu, khususnya dalam kehidupan sosial masyarakat Jawa, paling tidak karena bagian inilah yang terlihat secara langsung. Warangka yang mula-mula dibuat dari kayu (yang umum adalah jati, cendana, timoho, dan kemuning).
Tradisi mencuci keris pusaka pada malam satu suro menjadi berkah bagi perajin warangka atau sarung keris di Jombang. Ramainya pesanan membuat omzet mereka naik hingga 4 kali lipat dalam satu pekan terakhir.
Seperti yang dirasakan Fachrur Rohman , perajin warangka di Desa Bawangan, Ploso, Jombang. Omzet penjualan warangka buatannya naik hingga 4 kali lipat setiap harinya. Omzetnya dalam satu pekan terakhir pun menembus Rp 7 juta.
Warangka buatan Rohman menggunakan kayu cendana Jawa, NTT, Kupang, kayu setigi, gaharu, nagasari. Kayu-kayu unik itu mempunyai kelebihan masing-masing.
Kayu nagasari mempunyai permukaan bersisik seperti naga. Cendana dan gaharu mengeluarkan aroma wangi yang tahan lama. Sedangkan kayu setigi berkarakter keras dan kuat.