sumedangekspres– Saung Budaya Sumedang (sabusu), ternyata Sabusu merupakan ruang publik yang dirancang bagi para penggiat seni dalam melakukan kegiatan seni dan memamerkan hasil karyanya kepada publik. Saung Budaya Sumedang ini berlokasi di samping Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin) Jatinangor. Tepat berada di pinggir Jalan Raya Jatinangor.
Saung Budaya Sumedang (Sabusu) didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang sebagai jawaban atas kegelisahan para seniman khususnya yang berada di wilayah Jatinangor. Sebelumnya, di wilayah Jatinangor banyak seniman dan komunitas seni yang bergerak dalam pelestarian seni tradisi yang berada di wilayah Jatinangor. Mereka berusaha mengkampanyekan gairah seni dan budaya ke seluruh penjuru Jatinangor. Bapak Supriatna, sebagai sesepuh Sanggar Seni Motekar dengan dukungan berbagai elemen masyarakat terutama sesama seniman dan beberapa Kepala Desa meminta perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sumedang terhadap kelangsungan seni dan budaya di Jatinangor.
Keinginan ini akhirnya bisa terlaksana dengan dibangunnya Saung Budaya Sumedang yang didirikan pada tahun 2000. Pembangunannya sendiri diprakarsai oleh Bupati Sumedang saat itu, Haji Misbach, dengan mengusung visi misi budaya. Dengan dibantu oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan dan Departemen Pariwisata, Saung Budaya Sumedang terbentuk dengan menghabiskan dana tak kurang dari 1,4 miliar.
Baca Juga:Benarkah Bandara Husein Akan di Tutup Karena Beralih ke BIJB? Benarkah Perjalanan Jakarta-Bandung Akan Memakan Waktu dan Biaya yang Mahal Jika Itu Terjadi?Sumedang Creative Center Menjadi Tempat Kegiatan Seni dan Kreativitas Anak-Anak Sumedang, Inilah Potret Gedung yang Diresmikan Gubernur!
Pembangunan Saung Budaya Sumedang ini disambut baik oleh masyarakat sekitar, mahasiswa dan para budayawan serta seniman setempat. Beberapa orang ikut menyumbangkan properti untuk melengkapi Saung Budaya Sumedang. Seniman dan anak-anak didikan sanggar sering mengadakan pertunjukan seni dan memamerkan kerajinan tangan. Para pedagang berjualan barang atau bahan asli yang merupakan ciri khas Sumedang di luar saung. Bapak Supriatna sebagai salah seorang pengurus Saung Budaya Sumedang saat itu, mengaku bahagia dengan hadirnya Saung Budaya Sumedang karena banyak budaya Sunda khususnya Sumedang yang patut dilestarikan. Ada beberapa program yang diusung Bapak Supriatna saat itu, diantaranya mengadakan pelatihan, lomba kesenian, dan rampak sekar. Pelatihan tersebut terdiri dari tari klasik, gamelan, dan tari jaipong.
Itulah Saung Budaya Sumedang (Sabusu). Semoga bermanfaat!