sumedangekspres – Keris Siamang Tunggal, bagi masyarakat Indonesia, cerita rakyat seperti Malin Kundang dan Bawang Merah Bawah Putih sangat familiar bagi mereka.
Kedua cerita rakyat ini dipilih dan dimasukkan dalam cerita Upin Ipin The Movie
Siamang Tunggal Keris saat ini tayang di seluruh bioskop di Indonesia.
Baca Juga:Keris Mpu Gandring: Pusaka Sakti Pencabut Nyawa Penguasa Kerajaan SingasariSejarah Lengkap Asal Mula Adanya Pusaka Keris
Meski tidak banyak, dua cerita rakyat tersebut berkaitan dengan misi Upin Ipin dalam menyelamatkan Kerajaan Inderaloka dari kekejaman Raja Bersiong.
“Kita punya kemiripan dalam hal cerita (dengan Malaysia), sama-sama punya cerita Bawang Merah Bawang Putih dan Malin Kundang, mungkin juga beberapa cerita rakyat lainnya,” kata Titan Hermawan, Managing Director MNCP, berbincang Kamis (16/5/2019).
Hanya saja cerita rakyat versi Indonesia dan Malaysia berbeda, meski judulnya mirip, kalau tidak bisa sama.
Menurut Syed Nurfaiz Khalid, sutradara Upin Ipin The Movie:
Keris Siamang Tunggal yang termasuk unsur cerita rakyat yang dikenal di Indonesia hanyalah pelengkap dari kisah petualangan Upin dan Ipin yang mendebarkan.
“Ini cerita fantasi dengan memasukkan unsur-unsur cerita yang ada di Nusantara seperti cerita Malin Kundang. Kisah Malin Kundang itu versi Malaysia adalah Si Tanggang. Sementara cerita Bawang Merah Bawang Putih, hanya diambil versi baik, yaitu Bawang Merahnya saja,” jelas Syed Nurfaiz Khalid.
Syed Nurfaiz Khalid menyatakan, cerita dalam Upin Ipin The Movie:
Keris Siamang Tunggal sebenarnya adalah cerita fiktif, imajiner dan bukan cerita yang menonjolkan aspek mitisnya.
Selain animasinya yang diklaim memiliki kualitas tidak jauh dari film animasi produk Hollywood, banyak pesan moral yang disampaikan dari keluguan si kembar Upin dan Ipin.
Baca Juga:Beginilah cara Menggunakan Keris Semer Mesem!Balincong, Senjata Tradional Jawa Barat yang Konsepnya Mirip Senjata Ninja Jepang
“Upin Ipin Keris Siamang Tunggal adalah tontonan berkualitas yang sangat pas untuk menjadi tontonan keluarga, apalagi di bulan Ramadan,” ujar Chandra Sapta Surya, Promo and Strategic Planner Division Head MNCP.
“Sebuah hiburan yang bermanfaat untuk anak-anak. Sepulang sekolah sambil ngabuburit menunggu saat berbuka puasa tiba,” lanjut Chandra Sapta Surya.