Keris Mpu Gandring: Pusaka Sakti Pencabut Nyawa Penguasa Kerajaan Singasari

Keris Mpu Gandring: Pusaka Sakti Pencabut Nyawa Penguasa Kerajaan Singasari
Keris Mpu Gandring: Pusaka Sakti Pencabut Nyawa Penguasa Kerajaan Singasari(Pinterest)
0 Komentar

sumedangekspres – Pusaka Sakti Pencabut Nyawa, Keris Mpu Gandring merupakan senjata pusaka yang terkenal dalam sejarah berdirinya Kerajaan Singasari. Keris ini diketahui memiliki kutukan yang dikeluarkan oleh pembuatnya bernama Mpu Gandring.

Isi kutukan Mpu Gandring adalah keris ini akan menuntut tujuh korban dari penguasa Kerajaan Singasari. Kutukan keris ini ternyata berpengaruh, mengakibatkan raja-raja Kerajaan Singasari terbunuh.

Sejarah Keris Mpu Gandring Hingga Dimusnahkannya

Keris Mpu Gandring ialah senjata yang dipesan oleh Ken Arok, yang pada awal abad ke-13 menjadi prajurit dari Tumapel, sekarang dikenal Singasari, di Malang. Keris ini diperintahkan oleh Ken Arok untuk membunuh tuannya sendiri yaitu Tunggul Ametung yang saat itu adalah akuwu (camat) Tumapel.

Baca Juga:Sejarah Lengkap Asal Mula Adanya Pusaka KerisBeginilah cara Menggunakan Keris Semer Mesem!

Hal itu dilakukan karena Ken Arok jatuh cinta dengan istri Tunggul Ametung, Ken Dedes. Ken Arok kemudian memesan sebilah keris dari pandai besi terkenal bernama Mpu Gandring. Mpu Gandring berjanji akan menggunakan keris sakti untuk menghancurkan keramat Ametung dalam waktu satu tahun.

Namun selang beberapa bulan, Ken Arok mulai kehilangan kesabaran. Ia pun dengan ugal-ugalan mencengkeram keris yang tidak sempurna itu dan menikamnya sampai mati ke dada Mpu Gandring. Setelah kematiannya, Mpu Gandring mengutuk keris yang akan membunuh tujuh raja, termasuk Ken Arok dan keturunannya.

Setelah membunuh Mpu Gandring, Ken Arok kembali ke Tumapel dan dengan sengaja meminjamkan kerisnya kepada rekan dan panglima Tumapel Kebo Ijo. Malam berikutnya, Ken Arok mengambil keris Kebo Ijo dan masuk ke kamar Tunggul Ametung, kemudian membunuhnya. Keesokan harinya, Kebo Ijo diadili karena di tubuh Tunggul Ametung ditemukan keris yang diyakini sebagai miliknya.Kebo Ijo kemudian dieksekusi mati dengan menggunakan Keris Mpu Gandring.

Setelah Tunggul Ametung meninggal, Ken Arok menyatakan dirinya sebagai akuwu baru Tumapel dan menikah dengan Ken Dedes. Saat menikah dengan Ken Arok, Ken Dedes sedang mengandung seorang anak, dari Tunggul Ametung, lalu setelah lahir diberi nama Anusapati. Sedangkan Ken Arok sebelumnya menikah dengan seorang wanita bernama Ken Umang.

0 Komentar