Situ Patenggang Saksi Bisu Kisah Percintaan Prabu Kian Santang dan Dewi Rengganis

Situ Patenggang Saksi Bisu Kisah Percintaan Prabu Kian Santang dan Dewi Rengganis
Prabu Kian Santang dan Dewi Rengganis (kolase sumedangekspres)
0 Komentar

Terburu-buru, Dewi Rengganis segera pergi menemui Prabu Kiansantang, suami tercintanya. Saat Dewi Rengganis tiba di lokasi yang ditentukan Sanopati Layung dan Sanopati Agor, ternyata Prabu Kiansantang sudah pergi dan tidak hadir di lokasi yang ditentukan Sanopati Layung dan Sanopati Agor.

Menjadi nama Situ Patenggang, yaitu pateangan-teangan artinya mencari, Prabu Kiansantang dan Dewi Rengganis bertemu di atas sebuah batu karang yang kini terkenal sebagai batu cinta, karena di atas batu inilah Dewi Rengganis menunggu lama Kiansantang untuk pulang, akhirnya mereka bertemu.

Kian Santang dan Dewi Rengganis saling berpelukan melepas rindu yang tiada henti, Dewi Rengganis menitikkan air mata karena sangat merindukan Raja Kian Santang. Air mata Dewi Rengganis yang menangis pedih memenuhi tempat itu membentuk telaga yang indah.

Baca Juga:Meriahkan Kemerdekaan dengan Ide Outfit 17 Agustus 2023 Sentuhan Merah Putih yang Trendi dan Tetap StylishPanduan Mudah Menggambar Anime untuk Pemula Gambar yang Mudah dan Cepat

Inilah kenapa danau yang seharusnya terbentuk dari air mata haru bercampur kebahagiaan dari cerita cinta legendaris yang mengisahkan kisah cinta Prabu Kian Santang dan Dewi Rengganis menjadi sebuah danau. “Patenggang” atau dalam bahasa Sunda pateangan-teangan karena mengisahkan kisah cinta legendaris Dewi Rengganis dan Prabu Kian Santang yang saling mencari.

0 Komentar