Museum Situs Lembah Cisaar, Salah Satu Pintu Menuju Kesuksesan Kemajuan Desa

Museum Situs Lembah Cisaar, Salah Satu Pintu Menuju Kesuksesan Kemajuan Desa
Museum Situs Lembah Cisaar, Salah Satu Pintu Menuju Kesuksesan Kemajuan Desa
0 Komentar

“Ini sebagai wahana untuk mendapatkan pendidikan dan pengetahuan tentang kegeologian. Museum Geologi, Badan Geologi dan Kementerian ESDM akan selalu berkomitmen untuk bisa memberikan bantuan secara teknis, memberikan pendampingan terhadap pengelolaan dan konservasi fosil-fosil dan temuan geologi yang ada diwilayah ini,” harapnya.

Lebih lanjut ia berharap Musem Lembah Cisaar semakin berkembang dengan pengelolaan yang baik.

“Semua pihak harus bersama-sama, bahu membahu bagaimana meningkatkan kapasitas perekonomian terutama di wilayah Desa Jembarwangi dan sekitarnya. Semoga bisa membawa mangfaat bagi semuanya,” tuturnya.

Baca Juga:Mengembangkan Sistem Pertanian yang Efektif dan Efisien, Bupati Dony Ahmad Munir Minta Perhiptani Bisa Meningkatkan Hasil Pertanian MasyarakatRidwan Kamil: Program Leuit Juara, Komitmen Provinsi Jabar Dalam Menjaga Ketahanan Pangan Serta Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Sementara itu, Kepala Desa Jembarwangi Pitriani Dewi mengapresiasi seluruh tokoh dan masyarakat Desa Jembarwangi yang telah mengizinkan kantor Desa dijadikan Museum Lembah Cisaar.

“Awalnya yang dijadikan museum ruangan Kantor Kepala Desa Jembarwangi, ruang pelayanan dan ruang Sekdes. Sekarang dipermak menjadi museum Lembah Cisaar,” ucapnya.

Dengan diresmikannya Musem Lembah Cisaar, Kades berharap ke depannya ekonomi masyarakat di wilayah Jembarwangi meningkat.

“Saya berharap perekonomian ekonomi masyarakat Jembarwangi bisa meningkat dengan adanya museum ini,” harapnya.

Museum Situs Lembah Cisaar mempunyai koleksi Gading Gajah purba Stegodon, Fosil tempurung kura-kura purba, gigi buaya, banteng, babi, rusa dan gigi hiu. Semua fosil tersebut ditemukan baik di permukaan maupun tertanam dalam batuan.

Temuan fosil di Lembah Cisaar diawali pada Tahun 2004 berupa rahang stegodon ditemukan oleh peneliti ITB dan seorang peneliti Jerman DR. Cristien.

Tampak hadir dalam peresmian museum, Wakil Ketua DPRD Sumedang Titus Diah, perwakilan dari Kementerian Desa Republik Indonesia, jajaran Museum Geologi Bandung, jajaran Disparbudpora Kabupaten Sumedang beserta tamu undangan lainnya.

0 Komentar