Catut Perindo, Penipu Janjikan Bantuan Uang

TRANSAKSI: Warga Dusun Bakom mendaftarkan diri dalam program bantuan sosial dari oknum yang mengatas namakan petugas Partai Perindo, .(Foto Rizki)
TRANSAKSI: Warga Dusun Bakom mendaftarkan diri dalam program bantuan sosial dari oknum yang mengatas namakan petugas Partai Perindo, .(Foto Rizki)
0 Komentar

sumedangekspres- Sebanyak 40 warga Dusun Bakom dan Kasongambang  Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu menjadi korban penipuan bantuan sosial dari oknum yang mengatas namakan petugas Partai Perindo. Pelaku, melancarkan aksinya  dalam rentang waktu yang cukup lama, dari bulan Juli hingga Agustus 2023.

“Awalnya kami mendapat laporan dari kader partai, bawa saudaranya  akan mendapatkan bantuan sebesar  Rp 1 juta,” kata Wakil Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Sumedang, Yayah Mulyati Maemunah, Selasa (5/9).

Namun, kata Yayah, untuk mencairkan bantuan tersebut, penerima manfaat dimintai uang sebesar Rp 60 ribu, untuk membeli materai. Bahkan dari sebagian mereka, ada juga yang dimintai uang lebih dari Rp 60 ribu, lantaran dijanjikan bakal menerima bantuan dana pendidikan dan modal usaha.

Baca Juga:Menteri BUMN Erick Thohir Dorong Pembiayaan Berkelanjutan dalam Pembukaan ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF), BRI Siap Perbesar Portofolio PembiayaanWarga Dukung Revitalisasi Makam Pangeran Santri

“Pelaku juga menjanjikan akan mengirim gas LPG  3,5 Kg dengan harga yang sangat murah, isi dengan tabungnya cuma seharga Rp 25.000 per tabung,” ujarnya.

Dari janjinya itu ternyata  tak ada satupun yang terealisasi,  bahkan orang yang mengaku sebagai petugas Partai Perindo itu pun mulai menghilang dan susah dihubungi.

“Di Kabupaten Sumedang tidak ada anggota maupun pengurus yang memiliki nama dan ciri-ciri orang tersebut. Ini benar-benar kebohongan, karena di Perindo saat ini tidak ada program bantuan Rp 1 juta per warga,” bebernya.

Dikonfirmasi, salah  seorang korban berinisial EH warga Kasongambang mengaku menjadi korban penipuan.

“Saya merupakan salah satu korban dari dia. kerugian saya mencapai Rp 3.000.000”, ucapnya.

Namun lanjutnya, uang itu tidak dilakukan satu kali, tapi dengan cara  tunai dan ditransfer kepada penipu.

“Awalnya dia minta biaya Rp 60.000 untuk materai,  berikutnya dia minta lagi untuk ongkos kirim.  Berkali- kali dia meminta uang dengan berbagai alasan hingga jumlahnya mencapai Rp 3.000.000,” terangnya.

Baca Juga:Ketahanan Pangan Bantu Perekonomianesmikan Gedung Pusat Pencak Silat Jabar, Ridwan Kamil: Wajah Kebudayaan Indonesia

Mengapa saya percaya sama dia, tambah EH, karena dia merupakan salah satu teman lamanya, saat aktif di Mio Club Sumedang (MICS). Warga lainya yang juga mengakui menjadi korban berinisial, EK, asal Dusun Bakom.

“Awalnya saya tahunya dari suami saya. Suami saya kenal di POM Bensin karena dia bekerja di SPBU tersebut,” ungkap EK.

0 Komentar