Sebelum Wisata Ke Bromo Harus Tahu Sejarah Bromo Terlebih Dahulu

Sebelum Wisata Ke Bromo Harus Tahu Sejarah Bromo Terlebih Dahulu
(indonesia.travel)Sebelum Wisata Ke Bromo Harus Tahu Sejarah Bromo Terlebih Dahulu
0 Komentar

Wajahnya sangat cantik dan cantik. Dia adalah anak tunggal dan tercantik di keluarganya. Saat lahir, anak tidak sama dengan anak yang memasuki dunia.

Dia tetap diam, tidak menangis sambil menarik napas dalam-dalam. Bayinya sangat tenang, lahir tanpa menangis di dalam rahim ibunya. Maka orang tuanya menamai bayi tersebut Rara Anteng.

Dari hari ke hari Rara Anteng tumbuh menjadi seorang gadis remaja. Garis-garis kecantikan nampak jelas.

Baca Juga:Inspirasi Prewedding Outdoor di Lapangan Golf Jatinangor SumedangInspirasi Prewedding Outdoor Ala Korea Di Pantai Tanpa Merusak Lingkungan

Termasyurlah Rara Anteng sampai ke berbagai pelosok negri. Banyak putera raja datang dan melamarnya.

Namun pinangan itu ia tolak, karena Rara Anteng sudah terpikat hatinya kepada Joko Seger.

Datangnya Sang Pelamar Sakti

Suatu hari Rara Anteng akan dipinang oleh seorang Bajak yang terkenal sakti dan kuat. Bajak tersebut terkenal sangat jahat.

Rara Anteng terkenal halus perasaannya tidak berani menolak begitu saja kepada pelamar yang sakti tersebut. Lalu ia berfikir untuk menggagalkan lamaran itu.

Kemudian ia memiliki 1 permintaan kepada sang pelamar supaya dibuatkan lautan di tengah-tengah gunung.

Dengan permintaan yang aneh, dia anggap bahwa pelamar sakti itu tidak akan memenuhi permintaannya.

Karena Lautan yang ia minta itu harus dibuat dalam waktu satu malam. Memulainya saat matahari terbenam hingga selesai ketika matahari terbit.

Namun bajak sakti tersebut menyanggupi permintaan Rara Anteng tersebut.

Baca Juga:Wah Bahaya Kasus Mie Gaga dan Indomie Bikin Bos Indomie Rugi TriliunanRekomendasi Museum Yang Wajib Kalian Kunjungi Kalau Ke Bandung

Kala matahari mulai terbenam, Pelamar sakti tadi memulai mengerjakan lautan tersebut.

Anehnya, hanya dengan menggunakan alat sebuah tempurung (batok kelapa) pekerjaan itu hampir selesai ia kerjakan. Melihat kenyataan demikian, hati Rara Anteng mulai gelisah.

Kemudian berfikir bagaimana cara menggagalkan lautan yang sedang dia buat tersebut. Rara Anteng merenungi nasibnya, ia tidak bisa hidup bersuamikan orang yang tidak ia cintai.

Kemudian ia berusaha menenangkan batinnya. Tiba-tiba timbul niat untuk menggagalkan pekerjaan Bajak itu.

Singkat cerita Rara Anteng mulai menumbuk padi di tengah malam. Pelan-pelan suara tumbukan dan gesekan, lalu membangunkan ayam-ayam yang sedang tidur.

Kokok ayam pun mulai bersahutan, seolah-olah fajar telah tiba. Akan tetapi penduduk belum mulai dengan kegiatan pagi.

0 Komentar