Sebelum Wisata Ke Bromo Harus Tahu Sejarah Bromo Terlebih Dahulu

Sebelum Wisata Ke Bromo Harus Tahu Sejarah Bromo Terlebih Dahulu
(indonesia.travel)Sebelum Wisata Ke Bromo Harus Tahu Sejarah Bromo Terlebih Dahulu
0 Komentar

Bajak sakti itu mendengar ayam-ayam berkokok. Tetapi benang putih sebelah timur belum juga nampak. Berarti fajar datang sebelum waktunya.

Sesudah itu dia merenungi nasib sialnya. Rasa kesal dan marah pun dicampur emosi.

Pada akhirnya Tempurung yang ia pakai sebagai alat mengeruk pasir itu, Dia lempar dan jatuh tertelungkup di samping Gn. Bromo.

Baca Juga:Inspirasi Prewedding Outdoor di Lapangan Golf Jatinangor SumedangInspirasi Prewedding Outdoor Ala Korea Di Pantai Tanpa Merusak Lingkungan

Kemudian berubah menjadi sebuah gunung yang sampai sekarang bernama Gunung Batok.

Dengan kegagalan Bajak itu membuat lautan di tengah-tengah Gunung Bromo, suka citalah hati Rara Anteng. Ia melanjutkan hubungan dengan kekasihnya, Joko Seger.

Kemudian hari, Rara Anteng dan Joko Seger menikah sehingga menjadi pasangan suami istri yang bahagia, karena keduanya saling mengasihi dan mencintai.

Berdirinya Suku Tengger Bromo dan Pemimpin yang Budiman

Pasangan Rara Anteng dan Jaka Seger membangun pemukiman dan kemudian memerintah di kawasan Tengger dengan sebutan Purbowasesa Mangkurat Ing Tengger, maksudnya “Penguasa Tengger Yang Budiman”.

Mereka membuat nama desa sesuai nama keduanya. Kata Tengger berarti juga Tenggering Budi Luhur atau pengenalan moral tinggi, simbol perdamaian abadi.

Dari waktu ke waktu masyarakat Tengger hidup makmur dan damai.

Namun sang penguasa tidaklah merasa bahagia, karena setelah beberapa lama pasangan, Rara Anteng dan Jaka Tengger berumahtangga belum juga memiliki keturunan.

Kemudian Joko Seger memutuskan naik ke puncak gunung Bromo untuk bersemedi dengan penuh kepercayaan kepada Yang Maha Kuasa agar di karuniai keturunan.

Baca Juga:Wah Bahaya Kasus Mie Gaga dan Indomie Bikin Bos Indomie Rugi TriliunanRekomendasi Museum Yang Wajib Kalian Kunjungi Kalau Ke Bandung

Tiba-tiba ada suara gaib yang mengatakan bahwa semedi mereka akan terkabul.

Namun dengan syarat bila telah mendapatkan keturunan, anak yang bungsu harus mereka korbankan ke kawah Bromo.

Pasangan Roro Anteng dan Jaka Seger menyanggupinya. Kemudian mereka dapatkan 25 orang putra-putri.

Tak mereka sangka, naluri orang tua tetaplah tidak tega bila kehilangan putra-putrinya.

Pendek kata tentang Sejarah Bromo ini, pasangan Rara Anteng dan Jaka Seger ingkar janji, Dewa menjadi marah dengan mengancam akan menimpakan malapetaka.

Kemudian terjadilah prahara keadaan menjadi gelap gulita sehingga kawah Gunung Bromo menyemburkan api.

0 Komentar