sumedangekspres – Seiring proyeksi suku bunga yang berpotensi menurunkan margin, dunia perbankan tengah gencar mencari pendapatan di luar pendapatan bunga atau fee-based income,
yang merupakan keuntungan dari hasil transaksi atau jasa bank lainnya.
Salah satunya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang secara konsisten terus mendorong pertumbuhan fee-based income.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada kegiatan Media Gathering di Jakarta (12/9)
Baca Juga:Borong 3 Penghargaan, Keberhasilan Transformasi Bawa BRI Sebagai ‘Bank dengan Kinerja Keuangan Terbaik’Aktif Berdayakan UMKM, BRI Kembali Selenggarakan Program Inovatif ‘Pengusaha Muda BRILiaN 2023’
yang mengatakan bahwa pertumbuhan impresif fee-based income di BRI tak lain disebabkan oleh transaksi yang turut meningkat seiring menguatnya transformasi digital.
“BRI sendiri terus mengembangkan transformasi di area digital melalui 3 fokus yakni Digitizing Core, Digital Ecosystemserta New Digital Proposition.
Dan transformasi digital yang dilakukan oleh BRI tidak hanya memberikan dampak dari sisi efisiensi namun
juga memberikan dampak signifikan terhadap pencapaian fee-based income perseroan.
Dimana fee-based income konsolidasian BRI tercatat tumbuh 9,14% yoy menjadi senilai Rp10,22 triliun hingga akhir Juni 2023,
sehingga porsi fee-based income terhadap pendapatan BRI mencapai double digit”, imbuh Sunarso.
Seperti diketahui, dalam lima tahun terakhir, BRI mulai mengalihkan sejumlah proses bisnisnya dari konvensional banking menjadi digital.
Seiring berjalannya waktu, kualitas layanan digital BRI kepada masyarakat konsisten meningkat, dan jumlah penikmat layanan pun bertambah.
Baca Juga:Dukung Upaya Pemerintah Bebas Emisi Karbon, BRI Kembali Tanam Bibit Mangrove di Pulau Tidung, Total 10.500 Bibit di 2023Satrio Nurhakim Setiawan: Bangga Punya Kopi Hideung Khas Karawang
Salah satu pemanfaatan layanan digital yang terbukti diminati segmen masyarakat luas, yakni Super Apps BRImo.
Tercatat hingga akhir Juni 2023, aplikasi yang diluncurkan pada tahun 2019 ini sudah mencapai 27,8 juta pengguna, naik 50,8 % secara year on year (yoy),
transaksi-transaksi pembayaran lain, ditambah lagi dari transaksi trade finance.
Jadi sumber income atau fee base income BRI pertama berasal dari fee transaksi, terutama dari mobile banking kita.
Yang kedua dari yang terkait administrasi kredit,” ucap Sunarso.