sumedangekspres – Ruas Tol Cisumdawu Seksi 5 A dan 5 B antara Desa Cacaban Kecamatan Conggeang hingga Kecamatan Ujungjaya rawan kecelakaan. Pasalnya, jalan merupakan turunan dari arah Bandung menuju Majalengka mulai dari Desa Cibeureuyeuh Kecamatan Conggeang hingga wilayah Kecamatan Ujungjaya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Sumeks dari warga setempat, diketahui selama jalan Tol Cisumdawu beroperasi sudah ada beberapa kali kecelakaan kendaraan besar di wilayah Desa Cacaban.
Kendaraan yang sering mengalami kecelakaan merupakan kendaraan besar, diantaranya bermuatan batubara dan kendaraan pengangkut alat berat.
Baca Juga:Kinerja ASN Diawasi Sistem DigitalSumedang Optimalkan Pendamping Desa
“Kendaraan besar yang mengalami kecelakaan lokasinya tidak jauh dari jembatan Parigi. Merupakan daerah rata selesai turunan,” jelas warga Desa Cacaban, Muhammad kepada Sumeks, Selasa (26/9).
Dia menjelaskan, penyebab kendaraan mengalami kecelakaan diduga antara lain rem blong dan sopir mengantuk. Kemungkinan karena lokasi yang merupakan turunan menjadi penyebab rem blong dan sopir mengantuk.
“Para pengemudi harus waspada saat berada di wilayah turunan, karena turunannya merupakan turunan panjang,” jelasnya.
Dikatakan, warga sendiri saat ini mempunyai ciri apabila ada sirine ambulan dipastikan ada kecelakaan. Namun, kata dia, pihaknya tidak mengetahui secara jelas jumlah kecelakaan yang terjadi hingga saat ini.
“Karena, kecelakaan sendiri ada juga yang terjadi malam hari dan wewenangnya ada di pihak pengelola tol,” tandasnya.
Sementara itu, warga sekaligus tokoh Adat Desa Babakanasem Makmun mengatakan kecelakaan di Tol Cisumdawu di wilayah Banas Banten sudah dua kali, keduanya merupakan kendaraan besar.
“Yang terbaru mobil batubara yang terguling di Tol Cisumdawu wilayah Banas Banten beberapa waktu lalu,” katanya.
Baca Juga:Digitalisasi, Ermi: Tidak Harus Semua SektorEmak-emak Berburu Sembako Murah
Dikatakan, biasanya kendaraan sendiri sudah mengalami oleng dari arah Ujungjaya. Padahal, posisi kendaraan menanjak.
“Kami tidak tahu penyebab pasti kecelakaan tersebut,” tegasnya.
Dikatakan, sementara itu beredar kabar di warga seringnya kecelakaan terjadi di wilayah tersebut akibat belum adanya pembayaran makam umum dan makam keramat situs sejarah setempat yang belum direalisasikan pembayarannya.
“Lebih jauhnya dikhawatirkan menimbulkan kecemasan para pengguna tol akibat sering terjadinya kecelakaan. Sehingga, konsumen tol berkurang,” terangnya.
Dia pun berharap, agar pembayaran makam umum dan makam keramat situs sejarah segera dilakukan. (Bim)