Aqua Dwipayana Baru: Menyadari Esensi Hidup, Makin Fokus Berbuat Baik dan Tidak Tergoda Duniawi
sumedangekspres– Tiga minggu terakhir ada beberapa teman saya yang bekerja di Kementerian dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mulai menyadari esensi hidup. Mereka makin fokus berbuat baik dan tidak tergoda duniawi.
Antarteman itu tidak saling mengenal. Cuma mereka memiliki kesadaran yang sama. Pantas menjadi renungan dan diteladani.
Baca Juga:KPSS: Palestina Pada Hakikatnya Adalah Negeri Islam Sejak Masa Sayyidina Umar bin Khattab Radhiyallahu AnhuMotivator Nasional Dr Aqua Dwipayana Ingatkan Keterampilan Komunikasi Efektif Menjadi Pendorong Penting Insan Perguruan Tinggi untuk Bisa Unggul
Sebelumnya mereka sibuk dengan urusan duniawi terutama karirnya. Menghalalkan semua cara dan meyakini itu sebagai kebenaran. Sering mengabaikan perasaan orang lain yang tersakiti karena perilaku mereka.
Apa pun mereka lakukan untuk mewujudkan ambisinya. Meski akhirnya kecewa berat karena tidak terwujud.
Saat mereka “mengejar” impiannya, saya sudah membayangkan akhir dari semuanya. Mereka pasti kecewa berat karena keinginannya tidak terealiasi. Ibarat jauh panggang dari api.
Penyebabnya adalah perilaku mereka yang menghalalkan segala cara. “Tabrak” sana “tabrak” sini. Yakin yang mereka lakukan benar, padahal salah besar.
Lelah Sendiri
Akhirnya mereka lelah sendiri. Banyak impian mereka yang tidak terwujud. Sementara energinya —baik sumber daya maupun sumber dana— telah terkuras habis. Itu akibat dari habis-habisan.
Ibaratnya pedagang, mereka meyakini dana yang dikeluarkannya bakal kembali plus bonusnya. Kenyataannya tidak seperti itu. Ambyar…
Setelah TUHAN dengan caraNYA menunjukkan kekuasaanNYA, baru mereka sadar. Nasi belum jadi bubur. Masih ada kesempatan memperbaiki diri.
Baca Juga:Resmikan Plant Pertama di Indonesia, Kementerian ESDM: “PLN Miliki Cara Paling Cepat Hasilkan Green HydrogenUlang Tahun ke-8, PT KCIC Resmikan Penjualan Tiket Kereta Cepat Whoosh dari Berbagai Aplikasi dan Hadirkan Promo Tiket
“Enak hidup seperti Pak Aqua. Tidak memikirkan jabatan, pangkat, dan lain-lain. Selalu berniat, terpikir, dan berusaha berbuat baik secara optimal kepada sesama dengan ikhlas,” kata mereka senada soal Aqua Dwipayana Baru: Menyadari Esensi Hidup, Makin Fokus Berbuat Baik dan Tidak Tergoda Duniawi.
Saya mensyukuri semua itu. Tidak ikut-ikutan untuk memenuhi ambisi pribadi apalagi harus “sikut-sikutan” untuk meraih jabatan. Semua itu bisa terjadi karena selalu bersyukur atas seluruh rezeki yang diperoleh.
Hebatnya, TUHAN terus-menerus menambah rezeki itu. Kemudian saya salurkan kepada mereka yang membutuhkannya.
Itulah nikmatnya hidup dan esensi kehidupan. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat buat sesama.