Kurangi Resiko Bencana, Puluhan Relawan Dilatih

ANTUSIAS: Deputi Bidang Sarana Prasarana dan Sistem Komunikasi Pencarian dan Pertolongan, Marsekal Muda TNI Fachrizet, secara resmi membuka Pelatihan Potensi SAR Jawa Barat di kantor SAR Bandung, baru-baru ini.
ANTUSIAS: Deputi Bidang Sarana Prasarana dan Sistem Komunikasi Pencarian dan Pertolongan, Marsekal Muda TNI Fachrizet, secara resmi membuka Pelatihan Potensi SAR Jawa Barat di kantor SAR Bandung, baru-baru ini.
0 Komentar

sumedangekspres   – Deputi Bidang Sarana Prasarana dan Sistem Komunikasi Pencarian dan Pertolongan, Marsekal Muda TNI Fachrizet, secara resmi membuka Pelatihan Potensi SAR Jawa Barat dengan fokus pada Teknik Pertolongan di Kawasan Gunung Hutan. Kegiatan ini berlangsung di kantor SAR Bandung, baru-baru ini.

Kegiatan dilaksanakan selama tujuh hari, berakhir pada Minggu (29/10) di Kawasan Gunung Kareumbi, Kabupaten Sumedang. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tim potensi SAR dalam pertolongan di daerah gunung hutan.

“Kegiatan pelatihan ini memiliki tema ‘Melalui Pelatihan Teknik Pertolongan di Gunung Hutan bagi potensi SAR Jawa Barat’, kita tingkatkan profesionalisme dan sinergitas antar potensi SAR dalam pelaksanaan kperasi SAR secara cepat, tepat, aman dan terkoordinasi,” ujar Fachrizet saat ditemui Sumeks, baru-baru ini.

Baca Juga:Puluhan Ribu Liter Air Bersih Siap Atasi KekeringanBelajar di Luar Kelas Perluas Pengetahuan

Marsekal menekankan pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan kemampuan potensi SAR, dalam memberikan pertolongan pertama dalam situasi darurat di sekitar mereka. Dia juga menekankan kolaborasi antara Basarnas dan potensi SAR serta peran aktif relawan dalam upaya penyelamatan jiwa manusia.

Sebanyak 50 peserta dari berbagai organisasi, relawan dan instansi yang tergabung dalam Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan Daerah (FKP3D) Jawa Barat mengikuti pelatihan ini. Materi pelatihan mencakup berbagai aspek, termasuk pengetahuan dasar Basarnas, pertolongan pertama, navigasi, teknik pencarian, survival, pengetahuan tentang perlengkapan, pakaian, makanan, evakuasi, penggunaan tandu darurat dan pembinaan fisik.

“Pelatihan ini diharapkan dapat mempersiapkan potensi SAR Jawa Barat untuk merespons dengan cepat dan efektif dalam situasi darurat di daerah gunung hutan,” tuturnya.

Kolaborasi dan koordinasi antar potensi SAR diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam penyelamatan jiwa manusia dan mengurangi risiko dalam situasi darurat. (kos)

 

0 Komentar