sumedangekspres – Rumah Produksi ialah sebuah industri kreatif yang merujuk kepada perusahaan yang menyokong produksi karya-karya audio, visual, audiovisual, acara televisi, dan radio sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku disuatu negara. Sebelum membahas mengenai rumah produksi sinemart yang populer.
Kita akan lebih dulu membahas apa itu rumah produksi atau Production House.
Production House atau yang kerap disingkat jadi PH atau juga Production Company.
Baca Juga:Mengenal Pemeran Utama Sinetron Bidadari Surgamu Dan Sederet KontroversinyaSinetron SCTV 24 Oktober 2023: Sinopsis “Bidadari Surgamu”
Production House, sendiri adalah sebuah perusahaan yang fokus utamanya adalah membuat sebuah konten, yang nantinya berbentuk audio visual, atau yang dapat ditonton. Audio visual yang dimaksud, mulai dari iklan, film, atau bahkan web series.
Saat ini, dengan teknologi pembuatan film yang semakin sederhana dan murah, para produser juga mulai melakukan aktivitas lain.
Jika pada awalnya hanya memproduksi konten, kini penyedia jasa juga mulai mengembangkan industri kreatifnya, tidak hanya pada pra produksi namun juga pada pasca produksi, khususnya distribusi, pendistribusian konten yang mereka buat.
Menurut definisi lain, rumah produksi adalah suatu organisasi atau wadah untuk menampung minat dan bakat dalam dunia film dan televisi, yang dimana dalam melakukan kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan peralatan dengan cara teratur untuk mencari atau mendapatkan keuntungan dari kegiatannya tersebut.
Setelah membahas definisi singkat rumah produksi, kini kita akan membahas mengenai salah satu rumah produksi terkenal ialah SinemArt.
Rumah produksi SinemArt adalah rumah produksi yang didirikan pada 3 Maret 2003 di Jakarta oleh Leo Susanto, Sentot Sahid, Heru Hendriarto, dan Lala Hamid.
Karya pertama rumah produksi SinemArt ini adalah sinetron SCTV yang berjudul Malam Pertama.
Baca Juga:Nelayan Di Pangandaran Panen Kakap Merah 2,6 TonMirip Dengan Mint, Ini Manfaat Teh Herbal Catnip
Sinetron pertamanya banayk meraih penghargaan dalam ajang SCTV Awards yang tayang pada tahun 2003.
SinemArt sudah banyak memproduksi film dan sinetron yang populer.
Deretan film diantaranya Di Sini Ada Setan the Movie (2004), Tentang Dia (2005), Mendadak Dangdut (2006), Pocong 2 (2006), Ketika Cinta Bertasbih (2009), Tendangan dari Langit (2011), DJS the Movie: Biarkan Aku Menari (2022), dan lain sebagainya.
Untuk deretan sinetron yang diproduksi SinemArt diantaranya Dalam Mihrab Cinta (2010), Ada Apa dengan Cinta? (2003), Kisah Kasih di Sekolah (2004), Buku Harian Nayla (2006), Ketika Cinta Bertasbih: Spesial Ramadhan (2010), Kemilau Cinta Kamila: Cinta Tiada Akhir (2011), Tukang Bubur Naik Haji the Series (2012-2017), Anak Jalanan (2015-2017), Bidadari Surgamu, dan masih banyak lagi.