Berikut riwayat pendidikan Anies Baswedan :
- TK Masjid Syuhada
- SD Laboratori Yogyakarta
- SMP Negeri 5 Yogyakarta
- SMAN 2 Yogyakarta
- Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada
- S2 International Security and Economic Policy, University of Maryland, AS
- S3 Northern Illinois University, Amerika Serikat
3. Gibran Rakabuming Raka – Kuliah di Australia
Gibran Rakabuming Raka merupakan Wali Kota Solo yang menjabat pada periode 2021-2026. Melansir laman Prokompim Surakarta, Gibran dinobatkan sebagai wali kota termuda karena usianya saat itu masih 33 tahun saat mulai menjabat.
Politisi kelahiran asli Solo ini mengenyam pendidikan dasar hingga mnenengah pertama di Solo. Namun, pada jenjang SMA ia belajar di Singapura. Begitupun dengan kuliahnya juga di Singapura. Begitupun dengan kuliahnya juga di Singapura, serta di Australia.
Berikut riwayat pendidikan Gibran Rakabuming :
Baca Juga:9 Jenis Cerita Rakyat. Apa Aja Sih?Apakah Dongeng dan Cerita Rakyat Sama? Simak Penjelasannya!
- Sekolah Dasar di Solo
- SMP Negeri 1 Surakarta
- SMA di Orchid Park Secondary School, Singapura
- Belajar di Mangement Development Institute of Singapore
- Kuliah di University of Technology Insearch, Sydney, Australia dan lulus tahun 2010.
Latar belakang pendidikan capres-cawapres yang berasal dari luar negeri bisa menjadi aset berharga dalam pemimpin negara. Pendidikan di luar negeri seringkali menawarkan beragam pengalaman dan wawasan yang berbeda, yang dapat membantu pemimpin dalam memahami kompleksitas hubungan internasional, ekonomi global, dan isu-isu global lainnya.
Capres-cawapres lulusan luar negeri juga sering memiliki kemampuan berbahasa asing yang baik, yang bisa menjadi keunggulan dalam berkomunikasi dengan pemimpin dari negara-negara lain. Ini bisa membantu memperkuat citra Indonesia di mata dunia dan membangun hubungan bilateral yang lebih baik.
Selain itu, lulusan luar negeri seringkali memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem pendidikan dan teknologi dari negara tempat mereka belajar. Mereka dapat membawa ide-ide inovatif dan pengalaman dari luar negeri untuk memperbaiki sistem pendidikan dan teknologi di Indonesia.
Hal ini sangat penting dalam era globalisasi di mana kompetisi internasional semakin ketat, dan inovasi menjadi kunci untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Namun, meskipun lulusan luar negeri memiliki banyak potensi, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah isu kredibilitas di mata masyarakat. Beberapa orang mungkin meragukan apakah capres-cawapres yang lulusan luar negeri benar-benar memahami realitas di tanah air.