sumedangekspres – Tujuh orang seniman Sumedang yang tergabung dalam lingkung seni Simpay Panaratas, pimpinan Dedi Hernawan saat ini sedang berada di Paris Prancis untuk mengikuti konser musik bareng grup Le Concert Imprompto di Paris dan beberapa kota di Prancis, 14 sampai 17 November 2023.
“Kami dorong sejak lama, seniman Sumedang konser di Paris. Rencananya tahun 2020 lalu, tapi terkendala pandemi covid-19. Alhamdulillah tahun ini kesampaian. Bahkan ada yang membanggakan 6 dari 7 personilnya generasi Z alias zilenial. Artinya pewarisan budaya Sunda di Sumedang berjalan baik,” ungkap Bupati Herman di Echo Hall Paris Prancis, baru-baru ini.
Awalnya inspirasi konser di Paris ini muncul atas ajakan Gabriel Laufer, seorang guru musik dari Kedutaan Prancis di Jakarta yang sangat konsen terhadap seni budaya Sumedang. Waktu itu Gabriel memberikan fasilitasi seniman Sumedang tampil di Aula Simponia Jakarta.
Baca Juga:Rumah Tuma Wisma Jadi Sasaran RenovasiGalang Dana Tanamkan Nilai Kepedulian
“Pak Gabriel dan Kedutaan Prancis mengundang para seniman Sumedang tampil pada acara peringatan hubungan diplomatik Indonesia – Prancis dan ulang tahun ke 100 menara Eiffel di Jakarta. Mereka ngajak seniman Sumedang konser di Paris,” katanya.
Dijelaskan, berikutnya kerjasama berlanjut dan grup Le Concert Imprompto Prancis sempat tampil bareng dengan Simpay Panaratas di Aula Simponia Jakarta. Mereka terpukau dan tahun ini mengundang konser bareng di Paris Prancis.
“Pemda Sumedang mendukung penuh konser keren ini, bahkan saya datang langsung ke Paris untuk memberikan motivasi. Usai kegiatan Smart City Expo di Barcelona, saya bertolak ke Paris. Ahamdulillah sore ini bertemu dengan crew Simpay Panaratas dan Le Concert Imprompto, bahkan menyaksikan dan ikut latihan di Echo Hall Paris,” ucap Herman.
Pada kesempatan tersebut, pimpinan Simpay Panaratas, Dedi Hernawan menyampaikan kebanggaan dan rasa harunya karena dikunjungi langsung Pj. Bupati Sumedang.
“Saya terharu sampai menitikan air mata. Betapa tidak, ini mimpi saya dengan Pak Bupati empat tahun lalu. Hari ini terwujud. Sejarah berulang. Tahun 1889, para seniman Sunda pernah tampil di Paris pada ajang Expositions Universelles. Sekarang kami akan menorehkan sejarah dan mengulang kembali kesuksesan para leluhur Sunda,” kata Dedi.