sumedangekspres – Musim hujan telah tiba, dan bersamanya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang mengajak masyarakat untuk bersiap menghadapi potensi bencana.
Kasie Cegah Bencana, Adang, mengapresiasi upaya penanaman ratusan bibit pohon melalui kegiatan “Penanaman 10 Juta Pohon” di Tahura Gunung Palasari.
Menurutnya, inisiatif ini dapat menghijaukan kembali lahan yang terbakar selama musim kemarau, yang melanda hampir semua titik, dari timur hingga kawasan hutan di Palasari.
Baca Juga:Santyka Fauziah, Ternyata Pacar Baru Sule Ini Asal Sumedang! Yuk Kepoin Selengkapnya!Posyandu Merak 9 Jatinangor, Sumedang Ubah Sampah Jadi Pupuk Cair dan Kompos
Menghadapi Dampak Musim Kemarau
Musim kemarau sebelumnya meninggalkan dampak yang signifikan di Kabupaten Sumedang.
Adang menjelaskan bahwa hampir semua wilayah mengalami kebakaran lahan, mencakup luas sekitar 5 hektar.
Oleh karena itu, memasuki musim hujan saat ini dianggap waktu yang tepat untuk merehabilitasi lahan yang terbakar tersebut.
Upaya penanaman ratusan bibit pohon diharapkan tidak hanya mengembalikan kehijauan, tetapi juga memastikan kelestarian hutan.
Memanfaatkan Musim Hujan
“Luas yang terbakar sekitar 5 hektar. Jadi musim hujan ini memang sangat tepat dimanfaatkan untuk menanam, memanen air, membuat resapan-resapan air agar tidak langsung ke sungai tapi tersimpan di dalam tanah. Sehingga hutan menjadi tetap lestari,” ungkap Adang.
Proses penanaman ini tidak hanya berkontribusi pada estetika lingkungan, tetapi juga berperan dalam menjaga keberlanjutan ekosistem, mengingat dampak perubahan iklim semakin terasa.
Peran Masyarakat dalam Mengurangi Risiko Bencana
BPBD Sumedang tidak hanya mengandalkan upaya mereka sendiri.
Dalam menghadapi musim hujan, mereka mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif.
Baca Juga:RSUD Sumedang Tidak Sediakan Ruangan Khusus untuk Caleg Stres yang Gagal Terpilih: Alasan dan DampaknyaOptimalisasi Smart City: Pj Bupati Sumedang Terima Kunjungan ASEC Singapore
Salah satu langkah yang diinginkan adalah menjaga alam sekitar, dengan membersihkan saluran air dari sampah dan menanami hutan yang gundul.
“Mari bersiaga menghadapi musim hujan, bersihkan drainase yang tersumbat, bersihkan sampah di aliran sungai, agar tidak terjadi petaka jika terjadi hujan seperti banjir ataupun tanah longsor,” himbau Adang.
Pentingnya Bersihkan Saluran Air
Saluran air yang bersih memiliki peran krusial dalam mengurangi risiko banjir.
Dengan membersihkan drainase dari sampah, air hujan dapat mengalir dengan lancar tanpa terhambat oleh material yang tidak seharusnya.
Tindakan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau lembaga terkait, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar.