sumedangekspres – RSUD Sumedang, Jawa Barat, menarik perhatian dengan keputusannya untuk tidak menyediakan ruangan khusus bagi calon anggota legislatif (caleg) yang mengalami gangguan kejiwaan setelah gagal terpilih dalam Pemilihan Umum 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Plt Direktur RSUD Sumedang, dr. Enceng, yang dikutip dari TribunPriangan pada Kamis (16/11/2023).
Menurut Enceng, RSUD Sumedang tidak memiliki ruangan khusus untuk perawatan caleg yang mengalami gangguan kejiwaan.
Baca Juga:Optimalisasi Smart City: Pj Bupati Sumedang Terima Kunjungan ASEC SingaporeInilah Tempat Wisata Malam Sumedang yang Jarang Banget Orang Tau
Meskipun begitu, rumah sakit ini telah menjalin kerjasama dengan Klinik Sehat Mulia di wilayah Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, untuk menangani pasien dengan kebutuhan perawatan kejiwaan.
“Kami bekerja sama dengan Klinik Sehat Mulia yang ada di wilayah Padasuka, klinik tersebut melayani perawatan khusus jiwa,” jelas Enceng.
RSUD Sumedang memiliki Poliklinik Jiwa yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat, termasuk caleg yang mengalami gangguan kejiwaan akibat kegagalan terpilih sebagai anggota legislatif.
Namun, perlu dicatat bahwa rumah sakit ini tidak menyediakan ruang perawatan untuk kasus-kasus tersebut.
“Kalau Polinya ada pelayanan jiwa, namun tidak menyediakan ruang perawatan. Nantinya, jika pasien mengalami depresi berat, RSUD Sumedang akan merujuknya ke Klinik Sehat Mulia, atau merujuk ke RS Jiwa Vertikal,” tambah Enceng.
Salah satu alasan utama RSUD Sumedang mengambil keputusan ini adalah keterbatasan fasilitas sarana dan prasarana rawat inap. Enceng menjelaskan, “Keterbatasan lahan, masih diprioritaskan untuk pelayanan Non-jiwa. Untuk pasien selain jiwa saja, idealnya kami harus menambah setidaknya 50 hingga 100 tempat tidur.”
Keputusan RSUD Sumedang ini tentu saja menimbulkan pertanyaan terkait dampaknya terhadap kesejahteraan mental caleg yang gagal terpilih.
Baca Juga:Ancaman Krisis Politik dan Ekonomi Menghantui Pemerintahan JokowiBikin Kaget! V BTS Update Story IG dengan Rambut Gondrong Pirang!
Apakah kebijakan ini dapat memicu peningkatan stres dan tekanan mental pada para caleg yang mungkin merasa terpinggirkan?
Keterbatasan sarana rawat inap memang menjadi faktor kunci dalam keputusan ini, namun, perlu dipertimbangkan juga dampak psikologis yang mungkin muncul pada caleg yang mengalami kegagalan.
Apakah kerjasama dengan klinik eksternal sudah cukup untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan?
Penting bagi pihak terkait, termasuk RSUD Sumedang dan instansi terkait lainnya, untuk terus memantau dan mengevaluasi dampak kebijakan ini terhadap kesejahteraan mental para caleg.