Lebih dari sekadar daya tarik visual, penelitian ini juga dianggap sebagai sarana edukasi untuk memberikan informasi tentang asal mula terbentuknya pasir putih tersebut kepada pengunjung.
“Kami juga yakin bila pengunjung nantinya ingin tahu seluk beluk adanya pasir putih di lokasi tersebut,” tambah Deni, menekankan pentingnya penelitian dalam memahami dan mempromosikan daya tarik wisata alam ini.
Tak hanya Pasir Putih, Desa Padaasih juga menyimpan situs bersejarah yang belum mendapatkan perhatian serius.
Baca Juga:Baru Tahu! Ternyata Garut dan Sumedang Pemasok Tembakau Terbesar di Jawa Barat!BAZNas Sumedang Buka Gerai Belanja Sambil Donasi untuk Palestina
Situs ini diyakini sebagai peninggalan Rangga Gempol, salah satu leluhur Sumedang.
Deni berharap agar situs ini juga dapat menjadi bagian dari paket wisata ziarah leluhur Sumedang, bersamaan dengan mengunjungi Pasir Putih.
“Ini juga bisa dijadikan wisata ziarah leluhur Sumedang, bisa dijadikan satu paket dengan Pasir Putih. Karena, saat akan melintas ke Pasir Putih dipastikan melintasi Situs Rangga Gempol ini,” pungkas Deni.
Harapannya, potensi wisata alam dan sejarah ini dapat memberikan daya tarik yang lebih besar dan menjadi magnet bagi wisatawan.
Sebagai langkah awal, perlu adanya koordinasi antara pemerintah, masyarakat setempat, dan pihak terkait untuk mengembangkan potensi Pasir Putih dan situs bersejarah di Desa Padaasih.
Dengan kerjasama yang baik, diharapkan potensi wisata alam ini dapat diungkap sepenuhnya, memberikan manfaat ekonomi dan budaya, serta mendukung pengembangan pariwisata Sumedang secara keseluruhan.