sumedangekspres- Girimukti Fokus Tingkatkan Akses Jalan – Anggaran Dana Desa (DD) tahap II tahun 2023 di Desa Girimukti Kecamatan Sumedang Utara diterapkan pada bidang infrastruktur, yaitu peningkatan jalan antar desa yang berlokasi antara Dusun Gawiru dan Dusun Cianyir. Jalan itu merupakan jalan penghubung Desa Girimukti dan Desa Rancamulya dengan panjang 600 meter.
“Anggaran tersebut sesuai kesepakatan dan rencana kerja alokasi penerapan,” ujar Kepala Desa Girimukti, Adang Arifin.
Dengan anggaran DD tahap II, lanjut dia, kini baru bisa terkaver 600 meter dari Dusun Gawiru sampai Dusun Cianyir.
Baca Juga:Padasuka Prioritaskan Penurunan StantingSatpol Babat Baliho Caleg, Bawaslu Lakukan Pertemuan dengan Pengurus Parpol
“Sementara sisanya jadi PR kami tahun depan dengan anggaran dari DD tahun 2024, untuk melanjutkan peningkatan jalan dari Dusun Cianyir sampai ke Dusun Binong dengan panjang1000 meter lebih,” kata Kades.
Menurut Kades, Akses jalan tersebut cukup vital karena merupakan jalan penghubung antar desa dan juga kecamatan yang memang seharusnya sudah menjadi jalan kabupaten.
“Sampai saat ini masih kami pertahankan dikelola oleh pemerintahan desa, karena jalan tersebut merupakan akses jalan penunjang pertanian warga dan merupakan akses pendukung pada orientasi kami. Kedepan untuk mengembangkan destinasi agro wisata di desa kami,” jelas Kades.
Kades mengunkapkan, informasi terakhir yang dia dapat, bahwa Desa Girimukti akan mendapatkan bantuan keuangan desa (Bankudes), yang rencananya akan diterapkan untuk menyambung pembangunan jalan.
“Untuk Bankudes dari provinsi juga akan kami upayakan untuk menyambung peningkatan jalan tersebut. Sampai sejauh mana disesuaikan dengan besaran anggaran. Baru di tahun berikutnya dari anggaran DD 2024 kita tuntaskan sampai ke batas desa,” ucap Kades.
Pihaknya berharap dengan peningkatan jalan perekonomian masyarakat dan desa bisa berkambang.
“Semoga berdampak pada peningkatan hasil pertanian dan peternakan, karena wilayah tersebut merupakan pusatnya sektor pertanian dan juga kelompok ternak. Di desa kami juga ada tanah kas desa yang merupakan orientasi kami ke depan, untuk dikembangkan jadi destinasi agrowisata dan wisata pertanian,” tutup kades. (ahm)