sumedangekspres – Pernikahan mewah sering menjadi buah bibir, terutama ketika pernikahan para selebriti atau ‘crazy rich’ menjadi sorotan media sosial. Salah satu contohnya adalah pernikahan Ryan Harris dan Gwen Ashley yang dikabarkan menghabiskan biaya fantastis. Namun, apakah kemewahan ini berdampak pada keberlangsungan pernikahan?
Temuan Studi tentang Pernikahan Mewah
1. Harga Cincin Pertunangan dan Tingkat Perceraian
Studi menunjukkan bahwa pasangan yang mengeluarkan uang lebih sedikit untuk pesta pernikahan memiliki tingkat perceraian yang lebih rendah. Korelasi ini dikaitkan dengan harga cincin pertunangan yang lebih terjangkau.
2. Jenis Pasangan yang Menggelar Pernikahan Murah
Baca Juga:Menolak RPP Kesehatan: APTI Jabar dan Petani Tembakau Sumedang Bersatu Menjaga Tradisi dan Ekonomi LokalMakna Lambang Kabupaten Sumedang: Simbol Kebesaran dan Identitas Sejarah
Prof Hugo M Mialon berpendapat bahwa pasangan yang memilih pernikahan dengan biaya rendah mungkin adalah tipe pasangan yang merupakan jodoh sempurna. Pesta pernikahan yang lebih sederhana bisa membuat fokus pasangan lebih pada hubungan dan komitmen mereka.
3. Biaya Pernikahan dan Angka Perceraian
Studi melibatkan responden yang sudah atau pernah menikah di Amerika Serikat. Perempuan dengan biaya pernikahan di atas $20.000 memiliki angka perceraian 1,6 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang biayanya antara $5.000 hingga $10.000.
4. Keseriusan Komitmen dan Biaya Pernikahan
Industri pernikahan sering kali mempromosikan ide bahwa biaya besar pada pernikahan menunjukkan keseriusan terhadap komitmen. Akan tetapi, studi ini menunjukkan bahwa hal ini tidak selalu benar, dan biaya besar tidak selalu berkorelasi positif dengan keberlangsungan pernikahan.
5. Biaya Pernikahan dan Tingkat Perceraian
Pasangan yang mengeluarkan biaya sekitar $1.000 atau lebih rendah memiliki tingkat perceraian di bawah rata-rata. Ini memberikan perspektif bahwa biaya pernikahan yang rendah mungkin menandakan keseimbangan yang lebih baik dalam hubungan.
Implikasi Terhadap Industri Pernikaha
Industri pernikahan seringkali mendorong pasangan untuk menggelar pesta pernikahan semewah mungkin. Namun, studi ini menimbulkan pertanyaan serius terkait standarisasi biaya dalam industri ini. Apakah biaya besar benar-benar mencerminkan komitmen yang lebih besar, ataukah hal ini dapat membebani pasangan dengan harapan yang tidak realistis?
Sementara studi ini memberikan wawasan menarik tentang hubungan antara biaya pernikahan dan tingkat perceraian, penting untuk diingat bahwa setiap pernikahan unik. Faktor-faktor seperti komunikasi, kepercayaan, dan keseimbangan dalam hubungan mungkin memiliki dampak yang lebih signifikan. Oleh karena itu, pandangan masyarakat terhadap pernikahan mewah perlu dievaluasi lebih jauh untuk memahami apakah kebijakan biaya besar dapat benar-benar mencerminkan keberlangsungan hubungan.