sumedangekspres – Dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, Gunung Merapi tidak hanya indah tetapi juga menawarkan peluang ekonomi yang luar biasa.
Profesor Sutikno, pakar geomorfologi terapan Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada, mengungkapkan potensinya pada tahun 2007 dalam artikelnya “Kerajaan Merapi: Sumberdaya Alam dan Daya Dukungnya”.
Lahan ekonomi di lereng Gunung Merapi ini memiliki luas 212.438,74 hektar dan dibatasi oleh alur sungai yang melintasi gunung tersebut. Menariknya, batas wilayah ekonomi ini ditentukan oleh sebaran material Gunung Merapi, termasuk lahar yang mengalir melalui sungai setempat.
Baca Juga:Bawaslu Siap Memantau Peserta Pemilu 2024 yang Lakukan Kampanye: Fokus pada Politik Uang, Isu SARA, dan HoaxKenaikan Harga Cabai dan Bahan Pokok Lainnya Membuat Kehidupan Warga Sumedang Semakin Pedas
Profesor Sutikno menyebut gunung Merapi sebagai “kerajaan” karena potensi ekonominya yang luar biasa. Nilai produksi sumber daya ekonomi gunung ini mencapai Rp33,04 triliun per tahun yang terbagi dalam 7 sektor utama.
Dua sektor utama, pertanian dan perkebunan, memberikan kontribusi terbesar dengan Rp 2,15 triliun dan Rp 24,98 triliun. Kedua industri ini bergantung pada pasokan air dari Gunung Merapi dan abu vulkanik, pupuk alami yang mendukung hasil panen yang luar biasa.
Misalnya, warga di lereng Gunung Merapi bisa panen padi hingga 3 kali dalam setahun, jauh lebih banyak dibandingkan petani transmigran di Lampung Tengah yang hanya bisa panen setahun sekali, bahkan dengan irigasi Orde Baru.
Selain pertanian dan perkebunan, sektor lain seperti perikanan, kehutanan, pertambangan, dan pariwisata juga berkontribusi terhadap keberlangsungan “Kerajaan Merapi”.
Potensi ekonomi tersebut tidak hanya akan menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat, namun juga memperkuat peran Gunung Merapi sebagai pusat pembelajaran bagi masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Ciremai.
Dengan terus menggali dan memanfaatkan potensi tersebut secara berkelanjutan, Gunung Merapi dapat menjadi contoh keberhasilan keselarasan antara aktivitas gunung berapi dan pemanfaatan sumber daya ekonomi secara berkelanjutan.
Berita tersebut sudah tayang di website RADAR KUNINGAN. Dengan judul “Lereng Merapi Bisa Hasilkan Rp 33 Triliun per Tahun, Bisa Jadi Tempat Belajar bagi Warga Kaki Gunung Ciremai”.