sumedangekspres – Curah hujan di Kabupaten Majalengka meningkat signifikan sehingga menimbulkan ketidakpastian kondisi cuaca ke mendatang.
Meski curah hujan masih belum merata, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati memperkirakan curah hujan di Majalengka akan meningkat mulai bulan depan. Puncak prakiraan cuaca ekstrem diperkirakan terjadi pada Januari-Maret 2024.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pakar Muda Penanggulangan Bencana Majalengka, Rezza Permana mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya prakiraan kemungkinan banjir yang cenderung meningkat seiring dengan intensitas hujan.
Baca Juga:Mengamankan Data Pemilih Pemilu 2024: KPU dan BSSN Berkoordinasi dengan Satgas Siber PemiluStrategi Pencegahan dan Penindakan Panwaslu Kecamatan Tomo Sumedang
Kajian risiko bencana musim hujan menunjukkan warga Kabupaten Majalengka berisiko mengalami banjir besar di beberapa wilayah yang rawan.
Rezza juga mengungkapkan bahwa 57 Desa di 15 Kecamatan se-Kabupaten Majalengka berpotensi terdampak banjir.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa kecamatan-kecamatan rawan banjir rata-rata terletak di wilayah utara Kabupaten Majalengka, seperti Ligung, Sumberjaya, Jatitujuh, dan beberapa lainnya.
Kerjasama yang baik antara BPBD Majalengka dan BMKG Stasiun Kertajati menjadi kunci untuk memahami dinamika cuaca di wilayah tersebut. Hasil koordinasi ini memperlihatkan bahwa Kabupaten Majalengka diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi hingga mencapai 300 mm mulai Desember 2023.
Proyeksi ini menunjukkan potensi kenaikan curah hujan hingga 500 mm, masuk dalam kategori sangat tinggi, selama periode Januari hingga Maret 2024.
Masyarakat Kabupaten Majalengka diimbau untuk lebih mewaspadai peningkatan curah hujan yang dapat menimbulkan berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor, pergerakan tanah dan bahaya lainnya. Tindakan preventif dan persiapan sejak dini menjadi kunci terpenting dalam menghadapi potensi bencana ini.
Dalam situasi ini, peran serta aktif seluruh lapisan masyarakat, pemerintah daerah dan instansi terkait sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi.
Baca Juga:Pertamina dan Hiswanamigas Membuka Agen Elpiji Nonsubsidi di IndramayuOptimalisasi Investasi Sektor Pariwisata dan Agribisnis: Kabupaten Sumedang Berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Diharapkan semua pihak dapat saling mendukung untuk menciptakan lingkungan yang aman dan berkelanjutan di tengah meningkatnya ketidakpastian cuaca.
Berita tersebut sudah tayang di website Radar Majalengka. Dengan judul “Curah Hujan Meningkat, BPBD Majalengka: 76 Ribu WargaTerancam Banjir“.