sumedangekspres – Kisah Patih Eyang Jaya Perkasa Patih Kerajaan Padjajaran dan Petilasannya di Dayeuhluhur
Eyang Jaya Perkasa merupakan salah satu patih Kerajaan Padjajaran pada masa Raja Prabu Siliwangi. Ia adalah salah satu utusan Kerajaan Padjajaran yang saat itu mengalami keruntuhan dan ia diutus untuk menyerahkan mahkota Binokasih yang merupakan mahkota Raja dan Ratu Padjajaran untuk di serahkan ke Prabu Geusan Ulun yang merupakan Raja Sumedang Larang.
Karena kesaktiannya Embah Jaya Perkasa diangkat menjadi patih dan mengabdi di kerajaan Sumedang Larang bersama tiga utusan lainnya. Yaitu Batara Dipati Wiradijaya atau Embah Nangganan, Sanghyang Kondanghapa, dan Batara Pancar Buana atau Embah Terong Peot.
Baca Juga:Desa Dayeuhluhur Desa Wisata Alam dan Religi Terkenal di SumedangKarena Cinta, Perang Kerajaan Sumedang Larang dan Kesultanan Cirebon Pecah
Pada abad ke 16 masehi telah terjadi sebuah peristiwa yang sangat menggemparkan kerajaan yaitu terjadinya perang antara kerajaan Sumedang Larang dan Kesultanan Cirebon.
Singkat cerita terjadilah perang antara kerajaan Sumedang Larang dan Kesultanan Cirebon. Embah Jaya perkosa pada saat itu berkata kepada Prabu Geusan Ulun, jika dirinya berempat sanggup menghadap musuh, dan meminta Prabu Geusan Ulun untuk tidak khawatir dan jangan gentar, dan menunggu di keraton.
Namun, sebelum berangkat untuk menghadap prajurit dari Cirebon, Embah Jaya Perkasa menanam pohon hanjuang di sudut alun – alun Kutamaya, sambil berkata.
“Jika perang sudah selesai, lihatlah pohon hanjuang itu, kalau daunnya rontok atau pohonnya layu, berarti suatu tanda bahwa hamba gugur di medan perang. Tetapi jika pohon itu tetap segar dan tumbuh subur itu tanda bahwa hamba unggul di medan perang”.
Selesai menanamkan pohon hanjuang, berangkatlah keempat andalan negara itu ke medan perang, untuk mempertaruhkan nyawanya demi Sumedang Larang.
Singkat cerita, Patih Eyang Jaya Perkasa dan ketiga rekannya terlibat perang yang dahsyat. Berkat kesaktian keempat patih itu tentara Cirebon dapat dipukul mundur olehnya.
Embah Jaya Perkosa terus mengejar musuhnya waktu itu, hingga makin lama makin jauh dari ketiga temannya. Setelah sekian lamanya embah Jaya Perkosa tidak kelihatan kembali, sedangkan ketiga temannya masih menunggu.
Baca Juga:Sejarah Desa Dayeuhluhur Dijadikan Ibu Kota Kerajaan Sumedang LarangDishub Jabar Matangkan Persiapan Hadapi Libur Nataru 2024
Karena tidak kunjung datang, ketiga temannya pulang ke Sumedang Larang akan mengabarkan keadaan Patih Eyang Jaya Perkasa kepada Prabu Geusan Ulun.