Budaya dan Sejarah Sumedang Memikat Hati Pemain Film ‘Rumah Masa Depan

Budaya dan Sejarah Sumedang Memikat Hati Pemain Film 'Rumah Masa Depan
Budaya dan Sejarah Sumedang Memikat Hati Pemain Film 'Rumah Masa Depan
0 Komentar

sumedangekspres – Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menjadi saksi dari perjalanan syuting film Rumah Masa Depan, sebuah karya yang mengadaptasi serial televisi legendaris era ’80-an.

Para aktor seni peran, termasuk Laura Basuki, Fedi Nuril, dan Widyawati, menemukan diri mereka terpincut oleh keindahan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh wilayah ini.

Dalam wawancara, Laura Basuki berbagi pengalamannya yang pertama kali bertandang ke Sumedang.

Baca Juga:Awas Cuaca Ekstrim! Ini Jadwal Turun Hujan di Sumedang Besok, 3 Desember 2023Semua Ini Tentang Tugu Adipura yang Ada di Bunderan Alamsari

Meskipun sebelumnya hanya mengenal Tahu Sumedang sebagai makanan tambahan, ia merasakan sambutan hangat dari warga setempat.

“Pengalaman dan rasa yang saya tinggalkan di Sumedang sangat menyenangkan,” ungkap Laura.

Fedi Nuril, yang merupakan lawan main Laura dalam film ini, juga merasakan dampak positif dari kehadiran mereka di Sumedang.

Selama proses syuting, ia mendapatkan informasi sejarah mengejutkan tentang makam pejuang kemerdekaan Cut Nyak Dhien yang berada di Sumedang.

“Ilmu sejarah aku jadi bertambah,” kata Fedi, mengenang pengalaman syuting tiga tahun silam, di tengah pandemi COVID-19.

Tidak hanya ilmu sejarah, Fedi juga menemukan banyak kisah menarik yang terkait dengan budaya masyarakat setempat.

Dari air terjun yang diyakini membawa keberuntungan dalam percintaan hingga Bukit Jodoh, Fedi berbagi pengalaman dengan penuh keceriaan.

Baca Juga:Warisan Bersejarah Benteng Panjoenan di Gunung Koentji SumedangBPBD Kabupaten Sumedang Berikan Bantuan Kepada Warga yang Terkena Dampak Bencana Alam

“Jadi kalau saya ke sana, malah akan timbul pertanyaan-pertanyaan aneh nanti,” ucap Fedi sambil berkelakar.

Widyawati, aktor seni peran kawakan, juga memberikan pandangannya tentang pengalaman syuting di Sumedang.

Meskipun baru pertama kali ke wilayah tersebut, Widyawati mencoba untuk menggali lebih dalam tentang budaya setempat.

Meski tidak memperdalam bahasa Sunda, ia berusaha untuk menggunakan bahasa tersebut sebaik mungkin dalam berinteraksi.

Dua remaja aktor, Maisha Kanna dan Bima Azriel, yang turut terlibat dalam film ini, juga memberikan kesan positif selama menghabiskan waktu syuting di Sumedang.

Maisha menikmati keindahan alam Sumedang, khususnya saat bermain di luar sesuai karakter perannya.

Sementara itu, Bima merasa senang berinteraksi di alam, terutama saat adegan bermain sepeda yang memungkinkannya berkeliling Sumedang.

0 Komentar